- Menkeu Purbaya dan Ketua Den Luhut disebut tak saling tegur sapa saat sidang kabinet.
- Purbaya dengan santai menepis semua spekulasi tersebut.
- Menurutnya hubungannya dengan Luhut baik-baik saja, tidak ada masalah personal maupun profesional.
Suara.com - Publik dihebohkan dengan spekulasi kerenggangan hubungan antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Isu ini mencuat setelah keduanya tampak tidak saling tegur sapa selama jeda sebuah rapat di Kompleks Istana Kepresidenan.
Namun, Purbaya dengan santai menepis semua spekulasi tersebut. Ia menegaskan bahwa hubungannya dengan Luhut baik-baik saja, tidak ada masalah personal maupun profesional.
"Baik hubungan saya sama dia, nggak ada masalah," ujar Purbaya di Kompleks Istana Negara, Senin (20/10/2025).
Purbaya menjelaskan bahwa alasan di balik kurangnya interaksi mereka murni karena faktor teknis di ruang sidang. Jarak kursi antara dirinya dan Luhut cukup jauh, sehingga tidak etis jika ia harus menyapa dengan suara keras.
"Kan jauh, beda berapa kursi, masa saya 'Pak Luhut, Pak Luhut,' gitu," tutur Purbaya sambil memperagakan gestur layaknya orang berteriak, menunjukkan situasi canggung yang ia hindari.
Meski Purbaya menepis isu kerenggangan pribadi, spekulasi publik sebelumnya memang dipicu oleh perbedaan sikap yang cukup tegas terkait proyek ambisius Luhut.
Beberapa waktu lalu, Menkeu Purbaya memberikan tanggapan tegas terhadap rencana Luhut mendirikan Family Office (Wealth Management Consulting/WMC) di Indonesia. Proyek ini bertujuan menarik dana investor kakap global (Ultra High-Net-Worth Individuals/UHNWI).
Purbaya mempersilakan proyek tersebut berlanjut, asalkan tidak melibatkan uang negara.
"Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana," kata Purbaya kala itu, menegaskan prioritasnya adalah memastikan APBN hanya disalurkan untuk program yang jelas dan tepat sasaran.
Baca Juga: Setahun Prabowo-Gibran: Kejutan di Sidang Kabinet dan Kode Retret Jilid 2?
Bahkan, Purbaya sempat mengaku belum sepenuhnya memahami konsep Family Office yang digagas Luhut. Di sisi lain, Luhut optimis proyeknya, yang menargetkan beroperasi tahun 2025 dan sudah mendapat masukan dari investor global sekelas Ray Dalio, akan sukses di era Presiden Prabowo Subianto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
RI Targetkan Bisa Kelola Rp180 T Wakaf, Tapi Banyak Tantangan
-
PTBA Tawarkan Briket Tanpa Asap Sebagai Solusi Masak Murah Menu MBG
-
PTBA: Proyek DME Mulai 2026, Butuh Rp 40 Triliun untuk Bangun Pabrik
-
Perpres Sampah jadi Energi Diterbitkan, Bahlil Ajak Danantara Koordinasi
-
Menkeu Purbaya Tolak Usul Batas Defisit APBN di Atas 3 Persen
-
IHSG Meroket 2 Persen, Sentimen Redanya Perang Dagang Jadi Penyokong
-
Kata Purbaya saat Ditanya Fund Manajer Rencana PPN Turun Lagi ke 10 Persen
-
Setahun Prabowo-Gibran Dinilai Gagal dalam Penuhi Ekonomi Rakyat
-
Telkom Kumpulkan 1,4 Ton Sampah dalam Kegiatan Aksi Bersih Pantai
-
Banyak BUMN 'Oplas' Laporan Keuangan, Bos Danantara Ancam Bongkar Kebohongan Tahun Depan