- Menkeu Purbaya menerima usulan untuk menaikkan batas defisit APBN hingga 3 persen dari PDB.
- Ia menolak usulan tersebut karena penyerapan anggaran belum optimal dan masih perlu evaluasi.
- Purbaya mempertimbangkan kenaikan defisit jika ekonomi tumbuh stabil di atas 6 persen dan pajak meningkat.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku telah menerima usulan untuk menaikkan batas defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) naik 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal ini diungkap Purbaya usai bertemu dengan 12 Fund Manager atau Perusahaan Pengelola Dana Investasi di Kantor Kemenkeu pada Senin (20/10/2025).
"Mereka ada yang tanya 'Apakah kamu akan menembus 3 persen?' Bahkan dia usulkan 'Tembus saja 3 persen dari data GDP-nya'," kata Purbaya saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Ia menjawab kalau hal itu belum bisa dilakukan lantaran penyerapan anggaran masih belum optimal. Dia baru bisa menjalankan jika anggaran sudah tepat waktu dan sasaran.
"Saya bilang sama mereka, ini kan anggaranya belum optimal penyerapannya. Ngapain saya naikin? Kalau itu sudah optimal, tepat sasaran, tepat waktu enggak ada yang bocor, baru saya naikin," lanjut dia.
Ia pun mempertimbangkan bisa menembus batas 3 persen apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah stabil di atas 6 persen.
"Mungkin. Mungkin jika sudah tumbuh di atas 6, saya enggak perlu lagi itu. Karena pajaknya kan naik kenceng. Jadi kita lihat dulu seperti apa perkembangannya ke depan," jelasnya.
Sebelumnya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 defisit Rp 371,5 triliun atau 1,56 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per 30 September 2025.
"Sampai dengan akhir triwulan III 2025, kinerja APBN tetap terjaga dengan defisit 1,56 persen PDC dan keseimbangan primer yang positif," katanya saat konferensi pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: APBD Jadi Motor Ekonomi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Realisasi Anggaran Daerah
Berita Terkait
-
APBD Jadi Motor Ekonomi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Realisasi Anggaran Daerah
-
Siap Dihukum Push Up di Depan Prabowo karena Telat, Aksi Menkeu Purbaya Bikin Publik Ngakak: Kocak!
-
Kata Purbaya saat Ditanya Fund Manajer Rencana PPN Turun Lagi ke 10 Persen
-
Hasil Riset: Purbaya Yudhi Sadewa dan AHY Jadi Tokoh Paling Disorot Publik
-
Seloroh Menkeu Purbaya di Depan Para Fund Manager: Saya Gayanya Kayak Koboi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
BRI Peduli Tanggap Bencana: Cepat Salurkan Paket Bantuan ke Titik Banjir Sumatera
-
BNPB Belum Ajukan Dana Penanganan Bencana Sumatera, Menkeu: Dananya Sudah Siap
-
Low Tuck Kwong hingga Bos BRI: Deretan CEO yang Tangguh Hadapi Guncangan Ekonomi 3 Tahun Terakhir
-
Purbaya Tolak Permintaan Rosan soal Dihapusnya Tagihan Pajak BUMN Sebelum Jadi Danantara
-
Harga COIN Naik: Saham Diborong Investor, Bakal Terus Menguat atau Amblas?
-
Bukan Stok Habis, Kelangkaan BBM di Aceh, Sumut, Sumbar Karena Akses Distribusi
-
Biaya Pergantian Paspor Korban Banjir Sumatera Gratis!
-
Siap-siap! Bahlil Bakal Beri Sanksi Perusahaan Tambang Jika Terbukti Pemicu Bencana
-
Top CEO Indonesia Award 2025 Tekankan Pentingnya Kepemimpinan Tangguh di Era Transformasi
-
Harga Minyak Dunia Susut Imbas Perundingan Moscow Gagal