- Penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan aliran dana ke negara berkembang, di tengah harapan suku bunga acuan AS yang lebih akomodatif.
- Diversifikasi dan pengelolaan aset yang aktif menjadi kunci bagi investor.
- Industri jasa keuangan terus berupaya menyediakan solusi bagi masyarakat.
Suara.com - Keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), khususnya terkait penurunan suku bunga acuan, dinilai berpotensi memberikan dorongan positif bagi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini disampaikan oleh Katarina Setiawan, Chief Economist and Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI).
Menurut Katarina, meskipun momentum pertumbuhan ekonomi global masih dibayangi oleh isu tarif dagang dan situasi geopolitik, perkembangan positif dari Amerika Serikat (AS) dapat menjadi katalis.
"Penurunan suku bunga acuan AS dan nilai tukar USD yang lebih akomodatif berpotensi mendorong aliran dana ke negara berkembang," jelas Katarina, dalam keterangannya kepada Suara.com pada Selasa (21/10/2025).
Di tingkat domestik, ia melihat adanya fokus pemerintah untuk mendukung daya beli masyarakat dan meningkatkan likuiditas pasar.
Oleh karena itu, penurunan suku bunga BI yang berlanjut dinilai akan turut membantu menggerakkan pertumbuhan perekonomian ke depan.
Diversifikasi sebagai Kebutuhan Investor
Dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik yang dinamis, Katarina menekankan bahwa diversifikasi dan pengelolaan portofolio aktif bukan sekadar strategi, melainkan kebutuhan.
Portofolio yang terdiversifikasi dianggap mampu meredam volatilitas, sementara pengelolaan aset secara aktif memungkinkan investor merespons cepat terhadap perubahan pasar dan menangkap peluang yang ada.
Baca Juga: Penerapan Izin Investasi "Fiktif Positif" Terkendala Sistem di Daerah, Rosan: PR-nya Tidak Mudah!
Sejalan dengan pandangan tersebut, industri jasa keuangan terus berupaya menyediakan solusi bagi masyarakat.
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) memperkenalkan produk Manulife Dynamic Smart Assurance (MDSA), yakni solusi asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI).
Novita Rumngangun, Wakil Presiden Direktur & Deputy CEO Manulife Indonesia, menjelaskan bahwa MDSA dirancang sebagai solusi inovatif yang menggabungkan perlindungan jiwa jangka panjang dengan potensi pertumbuhan aset.
Produk ini menawarkan fitur khusus berupa jaminan polis tetap aktif (No Lapse Guarantee) selama 25 tahun, memberikan jaring pengaman meskipun nilai investasi menurun.
PAYDI sendiri dianggap relevan karena menawarkan perlindungan jiwa sekaligus akses ke berbagai instrumen investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional, seperti MAMI, untuk membantu mengelola risiko dan mendorong akumulasi kekayaan jangka panjang.
Hal ini selaras dengan pergeseran prioritas masyarakat, di mana survei menunjukkan 56% responden di Indonesia kini memprioritaskan kualitas hidup dan kebebasan finansial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
9 Saran Dino Patti Djalal untuk Prabowo: Anggaran Militer Digunakan Bantu Sumatera
-
Biang Kerok Banjir dan Longsor: Sawit, Tambang, atau Kertas?
-
Profil Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Ditunjuk Jadi Satgas Percepatan Perbaikan Sumatera
-
Jelang Akhir Tahun Pertamina Perkuat Keamanan Objek Vital Nasional Sektor Energi
-
PGN dan Pertamina Pasok Logistik Hingga Instalasi Air di Lokasi Bencana Sumatra
-
Harga Emas Batangan di Pegadaian Kembali Dekati Level Rp 2,5 Juta
-
Cara Memulihkan Akun SiapKerja Kemnaker untuk Buka Akses Lowongan Kerja
-
LPS Ungkap Banjir Bandang Aceh, Sumut, dan Sumbar Bisa Tingkatkan Risiko Kredit Macet
-
Emiten PPRE Perkuat Strategi Branding untuk Dongkrak Daya Saing
-
OJK Permudah Izin Usaha Pergadaian, Apa Saja yang Berubah?