-
IHSG menguat 1,84 persen ke 8.238 didorong saham bluechips besar.
-
Penguatan didukung ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed dan BI.
-
Saham sektor kesehatan naik besar, teknologi koreksi paling dalam.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi perkasa pada penutupan perdagangan, Selasa (22/10/2025). IHSG menguat ke level 8.238 atau naik 1,84 persen.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya, menyebut penguatan IHSG ini ditopang oleh saham-saham emiten besar atau bluechips. Selain itu, ada ekspetasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed dan BI Rate.
"Meredanya kekhawatiran akan memanasnya kembali perang dagang AS-China, serta ekspektasi membaiknya perekonomian pada kuartal IV-2025," tulis Phintraco dalam risetnya.
Selain itu, Phintraco menilai, rencana buyback saham oleh BCA atau BBCA juga menjadi katalis positif.
Saat ini, investor akan menantikan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang menurut konsensus akan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen dari 4,75 persen, dengan deposit facility rate diperkirakan menjadi 3,5 persen dari 3,75 persen, serta lending facility rate diperkirakan menjadi 5,25 persen dari 5,5 persen.
Selain itu akan dirilis data pertumbuhan kredit bulan September yang diperkirakan sedikit melambat menjadi 7,5 persen dari 7,56 persen di bulan Agustus 2025.
Secara teknikal, slope negative MACD berlanjut menyempit dan Stochastic RSI melanjutkan reversalnya. IHSG dibuka membentuk gap di 8.117 dan ditutup di atas level MA5 dan MA20.
"Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatan dan menguji level tertinggi di 8.288," tulis Phintraco.
Adapun pada perdagangan hari ini Saham sektor kesehatan membukukan kenaikan terbesar, sedangkan saham sektor teknologi mencatatkan koreksi terbesar.
Baca Juga: Harga BBCA Meroket Hari Ini, Apa Penyebab Sahamnya Terus Naik?
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 30,34 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 22,02 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,28 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 467 saham bergerak naik, sedangkan 249 saham mengalami penurunan, dan 240 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, ADES, AMFG, BBCA, BESS, DCII, DSSA, FILM, FITT, JSMR, LINK, MORA, PACK.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, COIN, DWGL, EMAS, GPSO, IBST, ICBP, JARR, KONI, LIFE, MLPT, PGUN, POLU.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
LPS Siap Jamin Polis Asuransi Mulai 2027
-
Perintah Habis Magrib Prabowo: Dasco Dilarang Absen, UMP 2026 Jadi Pertaruhan
-
PTAR Pengelola Tambang Emas Martabe di Tapsel, Hentikan Operasi Sementara!
-
Listrik di Sumbar Pulih 100 Persen Pascabencana: PLN Pasang 619 Tiang dan Sambungkan 30 Km Kabel!
-
23 Perizinan Tambang di Aceh-Sumbar, ESDM: Diterbitkan Pemerintah Daerah!
-
Bencana Sumatera Jadi Pertimbangan ESDM Terapkan Mandatori B50 di 2026
-
Wujudkan Kepedulian Sosial, BRI Salurkan Bantuan bagi Warga Bandung dalam Program BRI Menanam
-
Pelindo Gelar Live ISPS Code di Celukan Bawang untuk Antisipasi Narkoba hingga Cyber Attack
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera