-
Rencana buyback BBCA membuat harga sahamnya melonjak 7,67 persen.
-
BBCA diproyeksikan solid dengan NII stabil dan CASA sangat tinggi.
-
Samuel Sekuritas pertahankan target harga BBCA Rp 9.600 dengan rekomendasi beli.
Suara.com - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kembali menghebohkan pasar saham Indonesia. Pasalnya, salah satu saham blue chips ini kembali menjadi borongan investor, setelah rencana perseroan untuk membeli kembali atau buyback saham.
Sentimen ini membuat investor mengguyur dananya ke BBCA. Bedasarkan data BEI, harga saham BBCA melonjak 7,67 persen ke level Rp 8.475 per lembar saham pada pergerakan Selasa, 22 Oktober 2025 kemarin.
Diramal harga saham BBCA tersebut bakal terus melonak. Dalam riset terbarunya, Samuel Sekuritas mengemukakan target harga (TP) Rp 9.600 per saham, atau setara dengan 3,7 kali price to book value (PBV).
Samuel Sekuritas Indonesia menilai, prospek BBCA tetap solid di tengah perlambatan ekonomi dan tren penurunan suku bunga.
"Analis menilai BBCA karena kualitas aset yang sangat baik, tingkat CASA yang tinggi, dan ROE tertinggi di sektor perbankan," tulis tim riset Samuel Sekuritas, dikutip Selasa (21/10/2025).
Pada kuartal III 2025, BBCA mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1 4,4 triliun, turun 3,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya namun naik 1,3 persen secara tahunan (YoY). Hasil tersebut sejalan dengan estimasi analis dan konsensus, masing-masing mencapai sekitar 75 persen dari target laba penuh tahun 2025.
Kinerja positif ini didorong oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang stabil sebesar Rp 21,4 triliun serta pertumbuhan pendapatan non-bunga yang kuat sebesar 9,6 persen secara kuartalan (QoQ).
Selain itu, pertumbuhan dana murah (CASA) juga tercatat mengesankan, naik 9,1 persen YoY dan mendongkrak rasio CASA menjadi 83,8 persen, salah satu yang tertinggi di industri.
Samuel Sekuritas mencatat, BBCA tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit, dengan pertumbuhan pinjaman 7,6 persen YoY, terutama didorong oleh segmen korporasi, investasi, dan modal kerja.
Baca Juga: Harga BBCA Meroket Hari Ini, Apa Penyebab Sahamnya Terus Naik?
Ke depan, manajemen BBCA berencana memanfaatkan peluang kredit dari sektor UMKM dan konsumer, termasuk industri hilir dan energi terbarukan.
Meski demikian, menjaga kualitas aset tetap menjadi prioritas utama. Cost of Credit (CoC) tercatat sedikit meningkat ke 0,6 persen seiring langkah BBCA memperkuat cadangan terhadap potensi risiko kredit, terutama di segmen kendaraan bermotor dan hipotek.
BBCA mempertahankan target pertumbuhan kredit 2025 di kisaran 6-8 persen, dengan Net Interest Margin (NIM) diproyeksikan tetap stabil di 5,8 persen. Bank juga memperkirakan penurunan biaya dana (CoF) akan membantu menjaga profitabilitas di tengah potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia.
"Pertumbuhan CASA yang konsisten dan kekuatan ekosistem digital BBCA menjadi pendorong utama kinerja bank,"tulis Samuel Sekuritas.
Dengan return on equity (ROE) mencapai 24,1 persen dan cost-to-income ratio (CIR) yang efisien di level 32 persen, BBCA dinilai memiliki fundamental paling kokoh dibanding bank lain di sektor yang sama.
Selain itu, status BBCA sebagai bank digital terdepan semakin memperkuat posisi perseroan di pasar, dengan volume transaksi digital naik 78 persen dalam tiga tahun terakhir, serta peluncuran fitur-fitur inovatif seperti dompet multivaluta dan pembayaran berbasis NFC.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Kelakar AHY Soal Indonesia Tak Lolos Piala Dunia: Menpora Hubungi Ketum PSSI!
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor Terburuk Sejak 2020 Usai Tembus Tertinggi, Ini Penyebabnya
-
Bank Mandiri Salurkan Kredit Mikro ke 654 Ribu Perempuan Pengusaha
-
Solusi Investor "Get Lost", AHY Buka Kantor Fasilitasi Proyek Infrastruktur (IPFO)
-
KPK Ungkap Skema Bisnis Bos Pertamina dengan Riza Chalid: Ada Apa di Singapura?
-
Bank Indonesia Diramal Bakal Turunkan Suku Bunga Jadi 4,5 Persen
-
AHY Ungkap Alasan Bandara Kertajati yang Dibangun Era Jokowi Sepi!
-
Emas Langka di Pasaran! Antam Ungkap Penyebabnya
-
Gagal Bayar Pindar: Lebih dari Sekadar Kredit Macet, KrediOne Ulas Dampaknya
-
Harga Emas Naik Hampir Rp 100 Ribu: Antam Tembus Rp 2.736.000 per Gram di Pegadaian