-
Bank Indonesia memperluas penggunaan QRIS ke luar negeri, termasuk Korea Selatan, sebagai bagian dari inovasi dan penguatan ekosistem keuangan digital.
-
Transaksi ekonomi dan keuangan digital terus meningkat signifikan, dengan pertumbuhan transaksi QRIS mencapai 147,65% (yoy) pada triwulan III 2025.
-
Stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, didukung oleh infrastruktur yang andal serta pertumbuhan positif transaksi ritel, BI-FAST, dan BI-RTGS
Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus memperluas pembayaran penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di beberapa negara.
Salah satunya, penggunaan QRIS di Korea Selatan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari upaya memperluas inovasi.
Lalu pemanfaatan teknologi keuangan digital di masyarakat.
"Peningkatan inovasi dan perluasan akseptasi digital kami lakukan melalui Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia yang bersinergi dengan Indonesia Fintech Summit dan Expo 2025, termasuk launching QRIS Tap In/Tap Out serta inisiasi sandboxing QRIS Antarnegara Indonesia–Korea Selatan,” ujarnya dikutip dari akun Youtube BI, Jumat (24/10/2025).
Untuk itu, BI juga memperkuat literasi dan kapasitas digital melalui berbagai program seperti KATALIS P2DD (Sinergi Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah), BI–OJK Hackathon 2025, dan QRIS Jelajah Budaya Indonesia.
Seluruh program ini diarahkan untuk memperluas adopsi.
Sementara itu, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III 2025 terus meningkat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Volume transaksi pembayaran digital mencapai 12,99 miliar transaksi atau tumbuh 38,08 persen (yoy) pada triwulan III 2025 didukung oleh perluasan akseptasi dan kanal pembayaran digital.
Baca Juga: QRIS Makin Praktis, Nikmati Limit Kartu Kredit BRI Langsung di BRImo
Volume transaksi aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh sebesar 13,11 persen (yoy) dan 17,80 persen (yoy), termasuk transaksi QRIS yang tumbuh 147,65 persen (yoy).
Kinerja positif tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 1.223,82 juta atau tumbuh 32,34 persen (yoy) dengan nilai transaksi menyentuh Rp 3.024,08 triliun pada triwulan III 2025.
Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui Sistem BI-RTGS tercatat sebanyak 2,76 juta transaksi, dengan nilai sebesar Rp 56.422,87 triliun pada triwulan III 2025.
Sementara dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 13,49 persen (yoy) menjadi Rp1.200,05 triliun pada triwulan III 2025.
Stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.
Berita Terkait
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
-
Bank Indonesia Perkuat Pasar Repo, Nilai Transaksinya Tembus Rp 17,5 Triliun
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
Cadangan Devisa Indonesia Makin Menipis Tembus Rp 2.469 Triliun
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil