Suara.com - BPJS Kesehatan meluncurkan gerakan nasional "Gerak Sehat Prolanis" sebagai upaya mendorong peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk hidup lebih aktif dan sehat. Program ini menjadi bagian dari strategi promotif dan preventif dalam menghadapi meningkatnya kasus penyakit kronis di Indonesia.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menjelaskan, Indonesia kini menghadapi beban ganda penyakit (double burden of disease). Di satu sisi, penyakit menular masih ada, namun di sisi lain, jumlah penderita penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan jantung terus meningkat.
"Peserta BPJS Kesehatan sudah mencapai lebih dari 281 juta orang atau sekitar 98% penduduk Indonesia. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana menjaga mereka tetap sehat di tengah meningkatnya kasus penyakit kronis," ujar Ghufron.
Dalam kegiatan peluncuran tersebut, BPJS Kesehatan memperkenalkan metode olahraga sederhana bernama "3-3-5", yakni 3 menit jalan santai, 3 menit jalan cepat, dilakukan 5 kali. Gerakan ini diharapkan menjadi kebiasaan mudah dan menyenangkan bagi peserta Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).
"Tujuannya agar masyarakat terhindar atau setidaknya bisa mengendalikan penyakit kronis. Tidak perlu lama, cukup rutin dilakukan. Yang penting bergerak," tambahnya.
Program ini menyasar peserta BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia, terutama mereka yang berisiko atau sudah menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Tahun 2024, ada 20,5 juta peserta JKN terdiagnosis hipertensi dan 7,4 juta peserta JKN terdiagnosis diabetes melitus. Total biaya pelayanan kesehatan kedua penyakit tersebut mencapai Rp35,3 triliun, termasuk untuk penanganan penyakit penyerta seperti stroke, gagal ginjal, dan jantung.
"Kalau gerakan sehat ini berhasil, harapannya pengeluaran bisa menurun. Kendali biaya akan semakin baik, karena masyarakatnya makin sehat," ujarnya.
Untuk mengelola kondisi peserta JKN yang sakit kronis, pihaknya bersama Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) menyediakan Klub Prolanis yang memungkinkan peserta mendapat pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, dan pemeriksaan penunjang rutin. Selain itu, peserta Prolanis juga diedukasi dan diajak beraktivitas fisik rutin oleh FKTP supaya kondisi kesehatannya terkendali.
Ghufron menambahkan, seiring dengan penguatan peran fasilitas kesehatan, jumlah peserta yang terlibat aktif dalam Prolanis pun terus bertumbuh. Hingga September 2025, ada 5,1 juta peserta JKN terdaftar di 49.637 Klub Prolanis yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, tercatat 2,18 juta peserta merupakan penderita hipertensi dan 3,47 juta peserta lainnya adalah penderita diabetes.
Baca Juga: Utang Iuran BPJS Triliunan Rupiah Siap Diputihkan? Cak Imin: Besok Kita Rapatkan
“Angka harapan hidup di Indonesia meningkat. Di satu sisi itu kabar baik, namun di sisi lain artinya risiko terkena penyakit-penyakit kronis non infeksi pun bertambah, sehingga harus dikelola dengan baik. Karena itulah BPJS Kesehatan bersama FKTP di seluruh Indonesia berupaya memperkuat upaya promotif preventif melalui Prolanis. Harapan kita, dengan masyarakat kita semakin sehat, kendala biaya juga makin bagus,” katanya.
Menariknya, BPJS Kesehatan juga memperkenalkan inisiatif “Prolanis Muda”, yang ditujukan bagi masyarakat usia produktif namun sudah menunjukkan gejala awal penyakit kronis.
"Sekarang banyak yang belum berusia 40 tahun tapi sudah hipertensi atau diabetes tipe 2. Karena itu, kami dorong mereka ikut Prolanis Muda untuk mulai bergerak dan menjaga kesehatan," jelas Ghufron.
Masyarakat juga dapat melakukan skrining kesehatan secara mudah melalui aplikasi Mobile JKN. Melalui fitur tersebut, peserta cukup menjawab pertanyaan sederhana untuk mengetahui potensi risiko penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, atau diabetes.
Inisiatif “Gerak Sehat Prolanis” mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pihak Kemenkes menilai program ini sejalan dengan strategi nasional untuk memperkuat pencegahan (preventif) dan peningkatan kesadaran masyarakat (promotif) terhadap penyakit kronis.
“Kami sangat mendukung langkah BPJS ini. Upaya ini selaras dengan program pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dini masyarakat agar tidak harus sampai ke rumah sakit yang biayanya lebih tinggi,” kata Kepala Pusat Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Ahmad Irsan A. Moeis
Berita Terkait
-
Sarankan Pakai AI, Purbaya Siapkan Rp 20 Triliun untuk Pemutihan BPJS Kesehatan
-
Wacana Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Apa Syaratnya?
-
Anggaran Subsidi BPJS Kesehatan Ditambah, Iuran Masyarakat Jadi Lebih Murah?
-
Program JKN Bagi Pengobatan Kesehatan Mental: Dosen Ini Paparkan Betapa Besar Manfaatnya
-
Menkeu Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik Tahun Depan: Ekonomi Belum Pulih
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan