-
Harita Nickel memenangkan dua kategori Penghargaan Subroto 2025 (Pendidikan dan Kesehatan) dari Kementerian ESDM.
-
Penghargaan diraih berkat program PPM inovatif: Rumah Belajar Komunitas (literasi) dan Soligi Zero Stunting (pengentasan stunting).
-
Program Soligi Zero Stunting sukses mengeluarkan 21 dari 25 anak dari status stunting di Desa Soligi.
Suara.com - Harita Nickel sukses memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang bergengsi Penghargaan Subroto 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Jumat (24/10).
Pencapaian ganda ini menjadi bentuk pengakuan nasional atas kontribusi dan komitmen Harita Nickel dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, khususnya di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Penghargaan Subroto sendiri merupakan ajang penghargaan tertinggi di sektor energi dan sumber daya mineral, yang diikuti oleh lebih dari 3.400 badan usaha pertambangan di Indonesia.
Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, menegaskan bahwa penghargaan tersebut merupakan bukti nyata praktik pertambangan yang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan sosial.
"Kami percaya bahwa keberlanjutan hanya dapat tercapai apabila perusahaan dan masyarakat tumbuh bersama,” ujar Roy Arman Arfandy.
Inovasi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
Harita Nickel berhasil meraih penghargaan untuk dua program PPM yang dinilai paling inovatif dalam Komoditas Mineral, yaitu:
1. Kategori Pendidikan: Rumah Belajar Komunitas
Program ini dinobatkan sebagai Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Terinovatif Komoditas Mineral Kategori Pendidikan.
Baca Juga: Menuju Liga Nikel Dunia, Harita Jalani Kualifikasi IRMA
Rumah Belajar Komunitas bertujuan krusial untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak di beberapa desa sekitar operasi, seperti Desa Gambaru, Desa Ocimaloleo, dan Desa Fluk.
Program ini menggunakan metode belajar yang menyenangkan dan mengedepankan partisipasi aktif dari masyarakat lokal.
2. Kategori Kesehatan: Soligi Zero Stunting
Program ini meraih penghargaan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Terinovatif Komoditas Mineral Kategori Kesehatan.
Soligi Zero Stunting merupakan inisiatif pengentasan stunting di Desa Soligi yang menggunakan pendekatan terpadu.
Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada layanan kesehatan, tetapi juga mencakup pelatihan kader posyandu serta edukasi gizi yang berbasis pada pemanfaatan pangan lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas