-
TPG Triwulan 3 resmi cair.
-
Pencairan bertahap, berakhir November.
-
Wajib cek status di Info GTK.
Suara.com - Pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) Triwulan 3 tahun 2025 (periode Juli hingga September) telah resmi dimulai sejak akhir Oktober.
Dana sertifikasi ini kini mulai mengalir ke rekening guru-guru di berbagai daerah, menandai dimulainya rangkaian transfer bertahap yang dijadwalkan berlangsung hingga pertengahan November mendatang.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan bahwa proses penyaluran TPG Triwulan 3 tidak dilakukan secara serentak.
Distribusi dana disesuaikan dengan jadwal penerbitan Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) yang berbeda-beda di setiap daerah, serta validitas data guru dalam sistem Dapodik. Proses ini dibagi menjadi tiga gelombang besar:
Tiga Gelombang Pencairan TPG Triwulan 3 (Juli-September)
1. Gelombang 1: Akhir Oktober 2025 (Sudah Cair)
Gelombang ini dikhususkan bagi guru yang data Dapodiknya sudah valid dan SKTP-nya telah terbit sejak September.
Guru di sejumlah daerah seperti Maluku, Kalimantan Timur, dan sebagian wilayah Jawa Timur telah melaporkan pencairan pada tahap ini. Dana telah ditransfer langsung ke rekening masing-masing.
2. Gelombang 2: Awal November 2025
Baca Juga: Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Tahap ini diperuntukkan bagi guru yang baru menyelesaikan validasi data di Dapodik atau sempat mengalami perbaikan data krusial, seperti penyesuaian beban mengajar, Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), atau penyesuaian status sekolah induk. Guru di tahap ini tinggal menunggu giliran transfer.
3. Gelombang 3: Pertengahan November 2025
Ini merupakan tahap terakhir pencairan TPG Triwulan 3. Umumnya, gelombang ini mencakup daerah yang masih harus menyelesaikan proses verifikasi administrasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dan pengesahan data oleh Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten/kota.
Kemendikdasmen menargetkan seluruh dana TPG Triwulan 3 tersalurkan selambat-lambatnya pada akhir November 2025.
Penyebab Keterlambatan dan Cara Tracking Mandiri
Kemendikdasmen menekankan bahwa keterlambatan pencairan yang terjadi di sejumlah wilayah tidak selalu disebabkan oleh ketiadaan dana, melainkan akibat perbedaan proses administrasi dan validasi yang kompleks di tiap daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Digistar Telkom Ajak Mahasiswa dan Fresh Graduate Akselerasi Pengembangan Skill Digital Talenta Muda
-
Melalui Jalur Yordania, Dompet Dhuafa Kirim Bantuan 5 Truk Bahan Pangan Pokok ke Gaza Palestina
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Update Dugaan Korupsi Kereta Cepat: Isu KPK Ogah Usut, Mark up Hingga US$ 52 Juta?
-
BJBR Catat Aset Rp215,9 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Pemerintah Pusat Siap Jadi 'Bankir' Pemda dan BUMN Jika Kekurangan Duit
-
Menko Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Solid: Investasi Tembus Rp1.434 T, Konsumsi Tetap Kuat
-
Sentimen The Fed Tahan IHSG di Bawah Resistance 8180
-
Aceh Sedot Investasi Rp3,58 Triliun, Investor Lokal Merajai
-
Walhi Soroti Proyek Jalan Trans Halmahera yang Dinilai Berpihak Pada Korporasi Tambang Nikel