- Indofarma melakukan PHK kepada hampir seluru pekerjanya.
- Langkah PHK ini membuat sisa karyawan hanya 3 orang saja.
- Kebijakan ini merupakan restrukturisasi untuk mengatasi masalah keuangan yang terus berbelit.
Suara.com - Langkah ekstrem dilakukan oleh salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi, PT Indofarma Tbk (INAF). Dalam manuver penyelamatan perusahaan, INAF resmi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang menyentuh hampir seluruh pekerjanya pada 15 September 2025.
Total karyawan yang di-PHK mencapai 413 orang, sebuah angka yang sangat mengejutkan, hingga membuat jumlah pekerja yang tersisa di Indofarma hanya 3 orang per tanggal tersebut!
Manajemen Indofarma dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/11/2025) menjelaskan bahwa PHK besar-besaran ini adalah bagian dari program restrukturisasi perusahaan yang komprehensif. Tujuannya tak lain adalah penyehatan keuangan dan reorientasi bisnis setelah terjerat kasus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"PT Indofarma Tbk tengah melakukan upaya perbaikan dan pemulihan dengan melaksanakan restrukturisasi perusahaan. Rancangan Rencana Restrukturisasi ini merupakan bagian dari implementasi Strategi Penyehatan Perusahaan melalui restrukturisasi keuangan dan reorientasi bisnis," terang manajemen.
Efisiensi ini diklaim dilakukan menyeluruh terhadap biaya operasional yang dinilai kurang optimal, sekaligus penyesuaian organisasi agar kegiatan operasional berjalan lebih efektif dan efisien.
Untuk mendukung proses restrukturisasi dan memastikan keberlanjutan usaha, Indofarma mendapat dukungan finansial dari holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma. Pinjaman sebesar Rp220 miliar ini diterima per tanggal 15 September 2025, yang utamanya digunakan untuk menutupi biaya efisiensi operasional.
Manajemen Indofarma memastikan, dengan adanya dukungan pendanaan ini, seluruh kewajiban terkait hak-hak karyawan dijamin diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Meskipun melakukan PHK kepada 413 karyawan, perseroan menunjukkan adanya sinyal kehidupan baru. Pada akhir September 2025, Indofarma segera membuka rekrutmen karyawan baru sebanyak 18 orang, menandakan adanya model bisnis baru yang lebih ramping dan terfokus pasca-restrukturisasi dramatis ini.
Baca Juga: Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Pemerataan Ekonomi, BRI Salurkan BLTS Kesra Tahap I Senilai Rp4,4 Triliun untuk 4,9 Juta Keluarga
-
Ingin Beli Emas? Ini 3 Langkah Mudah di Pegadaian yang Wajib Kamu Tahu!
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
China Hingga Vietnam Tertarik Bangun Pabrik Baja di Dalam Negeri
-
OJK Akan Hapus Bank Kecil dengan Modal Minim
-
Utang Pinjol Tembus Rp 90,99 Triliun, Yang Gagal Bayar Semakin Banyak
-
Pemerintah Beberkan Alasan Baja RI Keok Sama China
-
Purbaya Mau Redenominasi, BI: Harus Direncanakan Matang
-
Saham Milik Prajogo Pangestu Meroket Hari Ini, Apa Penyebabnya?
-
Sukuk Tabungan ST015: Ini Ketentuan, Jadwal, dan Imbalan Floating with Floor