- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan di pagi hari Kamis, 13 November 2025, diperdagangkan pada level sekitar 8.403 atau naik 0,18 persen.
- Pada waktu tersebut tercatat transaksi perdagangan melibatkan 3,09 miliar saham senilai Rp 1,42 triliun dengan 292 saham mengalami kenaikan.
- Proyeksi IHSG untuk hari itu diperkirakan bergerak terbatas antara level support 8.355 dan resistance 8.440 akibat sentimen positif global.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat di awal sesi perdagangan Kamis, 13 November 2025. IHSG menghijau di level 8.412.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.05 WIB, IHSG tetap menghijau di level 8.403 atau naik 0,18 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,09 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,42 triliun, serta frekuensi sebanyak 197.000 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 292 saham bergerak naik, sedangkan 182 saham mengalami penurunan, dan 482 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ADMF, BESS, BREN, BRPT, DSSA, INTP, MIKA, MORA, MPRO, PGUN, PSAT.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AMFG, ASII, BBCA, BLUE, BMRI, BSSR, GGRM, IMPC, ITMG, JARR, MGLV, MKPI.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan akan bergerak terbatas pada perdagangan Kamis (13/11/2025), di tengah sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) terkait rencana berakhirnya penutupan pemerintahan (government shutdown).
Mengutip riset BRI Danareksa Sekuritas, IHSG diproyeksikan bergerak dalam kisaran support di level 8.355 dan resistance di 8.440.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat Lagi: Wall Street dan Bursa Saham Asia Lanjutkan Tren Positif
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,26 persen ke level 8.388 dengan net foreign buy mencapai Rp 337 miliar.
Penguatan saham-saham perbankan menjadi pendorong utama rebound indeks pada sesi perdagangan Rabu (12/11/2025).
"Sentimen positif dari global mengenai government shutdown AS yang segera terselesaikan membuat mayoritas bursa Asia menguat," tulis tim riset BRI Danareksa Sekuritas.
Dari sisi global, bursa Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu waktu setempat. Dow Jones Industrial Average naik 0,68 persen ke level 48.254,82, S&P 500 menguat tipis 0,063 persenke level 6.850,92, sementara Nasdaq melemah 0,26 persen ke posisi 23.406,46.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember