- Helmy mengaku terkejut dan heran dengan keputusan OJK yang tiba-tiba menyatakan dirinya tidak memenuhi syarat menjadi komisaris.
- Ia menduga adanya campur tangan dari pihak luar setelah proses uji kelayakan selesai.
- Berdasarkan informasi yang ia terima, pembatalan tersebut dipicu oleh surat dari seorang pejabat tinggi di sebuah kementerian
Suara.com - Helmy Yahya, akhirnya angkat bicara soal pembatalan dirinya menduduki kursi Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
Helmy mengaku terkejut dan heran dengan keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tiba-tiba menyatakan dirinya tidak memenuhi syarat, padahal semua tahapan seleksi telah dilalui.
Secara blak-blakan, Helmy Yahya menegaskan bahwa penunjukan dirinya bukan atas inisiatif pribadi.
“Saya itu tidak melamar untuk jabatan ini, saya diminta oleh KDM (Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi) untuk membantu membereskan BJB,” ujar Helmy dalam pernyataan video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Rabu (12/11/2025).
Keheranan Helmy memuncak lantaran proses fit and proper test OJK telah ia jalani, termasuk sesi pelatihan. Namun, hasil akhirnya justru menyatakan dirinya tidak memenuhi syarat. Belakangan ia menduga adanya campur tangan dari pihak luar setelah proses uji kelayakan selesai.
Helmy menyebut, ada dugaan kemunculan “novum” atau temuan baru. Berdasarkan informasi yang ia terima, pembatalan tersebut dipicu oleh surat dari seorang pejabat tinggi di sebuah kementerian yang menilai dirinya memiliki catatan tertentu.
“Konon katanya ada novum, ada surat yang masuk dari seorang petinggi, seorang Dirjen, yang mengatakan katanya bahwa ada sesuatu yang saya lakukan,” ungkapnya.
Helmy mempertanyakan mekanisme OJK. Ia merasa proses pengambilan keputusan janggal karena dirinya tidak pernah dipanggil untuk klarifikasi atas dugaan yang termuat dalam surat tersebut. "Mestinya kalau ada novum, saya dipanggil lagi untuk diminta klarifikasi. Tetapi tidak. Tahu-tahu OJK sudah memutuskan saya dianggap tidak memenuhi syarat,” katanya.
Meskipun pembatalan ini menuai pertanyaan besar di publik, Helmy Yahya mengaku tidak terlalu kecewa. Ia kini telah mendapatkan amanah baru yang strategis dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni membantu menggaet investor untuk Kawasan Industri Rebana—sebuah wilayah pengembangan ekonomi terpadu di Jawa Barat.
Baca Juga: Kredit Macet Pinjol Meningkat, Anak Muda Dominasi Paling Banyak yang Gagal Bayar
Pernyataan Helmy ini secara tidak langsung membuka kotak Pandora mengenai intrik di balik penunjukan jabatan strategis BUMD, yang diduga melibatkan lobi-lobi dan persaingan antar-pejabat di tingkat pusat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Profil Samuel Ardi Kristanto, Pengusaha Usir Nenek Elina yang Kini Ditangkap Polisi
-
PU Percepat Penanganan Banjir Aceh Tamiang, 36 Alat Berat Dikerahkan
-
Purbaya Tambah Anggaran Rp 7,66 Triliun untuk THR dan Gaji ke-13 Guru ASN Daerah
-
Kilas Balik Pasar Kripto Sepanjang Tahun 2025
-
Setelah Libur Panjang, Rupiah Ditutup Lesu di Level Rp 16.788
-
WSBP Dorong Pembangunan Berkelanjutan Lewat Inovasi Beton Precast Ramah Lingkungan
-
Kementerian PU Tancap Gas Pulihkan Sanitasi Pascabencana, TPA Rantau Disiapkan Permanen
-
Jalur Langsa - Kuala Simpang Kembali Fungsional, Konektivitas Aceh-Sumut Berangsur Normal
-
Pemerintah Akui Harga Cabai Rawit Masih Tinggi di Nataru, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat pada Nataru 2025/2026