- Indonesia No. 1 MVA ASEAN (USD 265 Miliar); Industri AMDK tumbuh 6,49 persen.
- Menperin apresiasi ASPADIN sebagai mitra industri; BPOM minta mutu & keamanan AMDK diprioritaskan.
- ASPADIN Munas XI sukses; Komitmen jadi mitra Pemerintah wujudkan industri AMDK maju.
Suara.com - Industri pengolahan (manufaktur) Indonesia menuai pujian tinggi dari Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, yang mengumumkan kabar membanggakan dari data World Bank 2024.
Indonesia kini resmi menempati posisi pertama di kawasan ASEAN untuk Nilai Tambah Industri Pengolahan (Manufacturing Value Added/MVA), mengungguli Thailand dengan selisih lebih dari dua kali lipat.
"Nilai Tambah Industri Pengolahan (Manufacturing Value Added/MVA) Indonesia besarnya USD 265,07 miliar. Ini lebih dari dua kali lipat MVA peringkat kedua yang diduduki Thailand dengan besar USD 128,04 miliar," ungkap Menperin saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) XI Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) di Jakarta.
Di tengah performa manufaktur yang cemerlang, Agus Gumiwang secara khusus memberikan apresiasi kepada ASPADIN yang mewadahi pelaku Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Industri AMDK menjadi bagian integral dari sektor makanan dan minuman yang tumbuh sangat baik, mencapai 6,49% pada triwulan II 2025.
Menperin berpesan agar Munas ini sukses, menjadikan ASPADIN sebagai mitra utama pemerintah untuk mewujudkan industri yang maju dan berdaya saing.
Senada dengan Menperin, Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Elin Herlina, menekankan peran krusial ASPADIN dalam menjamin mutu dan keamanan produk AMDK yang dikonsumsi masyarakat. ASPADIN didorong menjadi garda terdepan dalam sosialisasi dan edukasi terkait aspek kesehatan dan pangan.
Sementara itu, dari Kemenko Perekonomian, Dr. Atong Sukirman menyampaikan bahwa pemerintah terus memantau situasi dan berkomitmen menciptakan iklim kebijakan yang kondusif bagi perkembangan industri nasional.
Ketua Umum ASPADIN periode 2022-2025, Rachmat Hidayat, melaporkan bahwa ASPADIN yang didirikan pada tahun 1991 kini telah berkembang pesat dengan 323 anggota dan menaungi 22 provinsi.
Dalam Munas XI ini, Firman Sukirman terpilih sebagai Ketua Umum ASPADIN yang baru. Ia menegaskan komitmen ASPADIN untuk terus menjadi mitra pemerintah dalam mensukseskan pembangunan ekonomi nasional dan mewujudkan industri AMDK yang maju, berlandaskan Pancasila. Kemitraan yang kuat antara pemerintah dan industri ini diharapkan menjadi kunci untuk mempertahankan dominasi Indonesia di kancah manufaktur ASEAN.
Baca Juga: Konsep Mobil Nasional Siap, Produksi Ditargetkan Mulai 2027
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil, per Gram Belum Tembus Rp 2,5 Juta
-
Menteri Hanif: RI Naik Pangkat, Resmi Pimpin 'Gudang Karbon Raksasa' Dunia
-
Banyak Orang Masih Sulit Akses Kredit, Pindar Jadi Solusi?
-
611 Pinjol Ilegal Diblokir hingga Temukan Jual Beli Visa Umroh
-
Harga Bitcoin Tengah Ambruk, Investor Disarankan Ambil Langkah Ini
-
Daftar Saham Cum Dividen Mulai Hari Ini Hingga Kamis: Jadwal dan Nominal
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya