-
Harga minyak dunia turun karena pasokan dari Rusia kembali normal setelah serangan rudal dan drone Ukraina.
-
Sanksi Barat terhadap Rusia menekan ekspor minyak, namun pasar mengantisipasi gangguan bersifat sementara.
-
Pedagang fokus pada dampak jangka panjang sanksi, termasuk penumpukan minyak di kapal tanker dan diskon besar pada minyak Rusia
Suara.com - Harga minyak dunia dilaporkan anjlok pada Selasa 18 November 2025.
Hal itu dipicu kekhawatiran pasokan yang kembali dibuka di pusat ekspor Rusia, yang sempat terhenti karena serangan drone dan rudal Ukraina.
Selain itu, para pedagang terus memantau dampak sanksi barat terhadap minyak Rusia.
Mengutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent tercatat turun 46 sen, atau 0,72 persen, menjadi 63,74 Dolar AS per barel, pada pukul 04.20 GMT.
Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 45 sen, atau 0,75 persen menjadi 59,46 Dolar AS per barel.
Dilaporkan, Pelabuhan Novorossiysk, Rusia telah melanjutkan operasi pemuatan minyak pada Minggu setelah ditangguhkan selama dua hari yang dipicu serangan rudal dan drone Ukraraina.
"Minyak mentah diperdagangkan sedikit lebih rendah karena laporan menunjukkan bahwa pemuatan telah dilanjutkan lebih cepat dari yang diharapkan di Novorossiysk," tulis analis IG Tony Sycamore.
Ekspor dari Novorossiysk dan terminal Konsorsium Pipa Kaspia di dekatnya yang memasok 2,2 juta barel per hari atau sekitar 2 persen dari pasokan global, yang dihentikan pada Jumat lalu, telah mendorong minyak mentah naik lebih dari 2 persen pada hari itu.
Saat ini, para pedagang sedang fokus pada dampak jangka panjang sanksi Barat terhadap aliran minyak Rusia.
Baca Juga: Resiko Geopolitik Dongkrak Harga Minyak Indonesia ke 66,81 Dolar AS
Departemen Keuangan Amerika Serikat, mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan pada bulan Oktober terhadap Rosneft dan Lukoil telah menekan pendapatan minyak Moskow dan diperkirakan akan mengekang volume ekspor Rusia seiring berjalannya waktu.
Sementara, ANZ Research mengatakan, dalam sebuah catatan bahwa minyak mentah Moskow telah mulai diperdagangkan dengan diskon yang signifikan terhadap patokan global.
"Kekhawatiran pasar berpusat pada penumpukan minyak di kapal tanker karena pembeli menilai risiko potensi pelanggaran sanksi," kata Vivek Dhar, ahli strategi komoditas pertambangan dan energi di Commonwealth Bank of Australia.
Namun, dia menambahkan bahwa sejarah telah menunjukkan kemampuan Rusia untuk beradaptasi dengan sanksi.
"Kami memperkirakan gangguan apa pun akibat sanksi AS akan bersifat sementara karena Rusia kembali menemukan cara untuk menghindari sanksi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
-
AS Beri Sanksi untuk Rusia, Harga Minyak Dunia Bakal Ngamuk
-
Harga Minyak Sawit Mentah Turun, Salah Satu Penyebabnya Kurs Rupiah
-
Harga Minyak Dunia Ngamuk, BBM Pertamina Bisa Naik?
-
Mendag Janji Harga Minyak Goreng MinyaKita Mulai Turun Minggu Ini
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Hasil Pertemuan Empat Mata Prabowo - Dasco: Genjot Ekonomi 8 Persen
-
IHSG Sesi I Tergelincir ke Zona Merah, APEX Masih Ngacir Meroket
-
BTN Spin-off Unit Usaha Syariah, Diserahkan ke Bank Syariah Nasional
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS