- IHSG dibuka menguat pada Kamis, 20 November 2025, mencapai level 8.449, didukung sentimen positif dari penguatan bursa Wall Street.
- Pada pagi perdagangan tersebut, terjadi transaksi 2,30 miliar saham senilai Rp 1,73 triliun, dengan mayoritas saham bergerak naik (331 saham).
- Proyeksi analis memprediksi IHSG akan melanjutkan penguatan menuju area resistance 8.440–8.475 akibat stabilitas suku bunga BI.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah berada di zona hijau pada awal perdagangan Kamis, 20 November 2025. IHSG menghijau di level 8.449.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.06 WIB, IHSG terus merangkan naik 0,63 persen menuju level 8.459.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 2,30 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,73 triliun, serta frekuensi sebanyak 175.500 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 331 saham bergerak naik, sedangkan 181 saham mengalami penurunan, dan 444 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AMMN, BMRI, BREN, BUKK, CBUT, COIN, CUAN, DAYA, DSSA, INTP, LINK.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, ARKO, BLUE, BNLI, EMAS, FMII, GGRM, INDR, IPCC, MLPT, PGJ, PURI, RISE.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan kembali melanjutkan tren penguatannya pada perdagangan hari ini, Rabu (20/11/2025).
Mengutip riset Sapa Mentari BRI Danareksa Sekuritas, IHSG diproyeksikan bergerak menuju area resistance terdekat di 8.440–8.475 setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup menguat positif.
Baca Juga: IHSG Sumringah Melojak Didorong BI Rate, Intip Saham yang Cuan Hari Ini
Dari pasar global, sentimen datang dari penguatan bursa Wall Street. Dow Jones naik 0,10 persen ke 46.138,77. S&P 500 menguat 0,38 persen ke 6.642,16, sementara Nasdaq melesat 0,59 persen ke level 22.564,23. Penguatan ini memberi angin segar bagi pasar Asia, termasuk Indonesia.
Pada perdagangan terakhir, IHSG ditutup naik 0,53 persen ke level 8.406 dengan catatan net foreign buy sebesar Rp 812 miliar. Pasar merespons positif keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75%, sesuai dengan ekspektasi konsensus.
BRI Danareksa Sekuritas menyebutkan bahwa kebijakan BI yang tetap menjaga stabilitas moneter memberi ruang bagi pasar untuk melanjutkan momentum penguatan.
Ke depan, pelaku pasar akan mencermati rilis FOMC Minutes serta data penting dari Amerika Serikat, yakni Nonfarm Payrolls (NFP) dan Unemployment Rate. Data tenaga kerja AS ini biasanya memberikan pengaruh signifikan terhadap arah suku bunga The Fed, sehingga menjadi perhatian pelaku pasar global.
Rekomendasi Saham
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi menarik perhatian investor pada perdagangan hari ini, yaitu:
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
Kinerja BRI Stabil dan Berkelanjutan, Laba Capai Rp41,2 Triliun
-
Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo
-
Merger BUMN Karya: WSKT Makin Dekat Desliting, Rugi Bersih Naik Jadi Rp 3,17 T
-
Dorong Ekonomi Indonesia, HSBC Indonesia Komitmen Bantu UMKM Naik Kelas
-
Harga Emas UBS dan Galeri 24 Kompak Naik Signifikan Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Bank Indonesia : Tahun Depan Beli Dimsum di China Bisa Bayar Pakai QRIS