- Rupiah melemah 0,04% pada Kamis (4/12/2025), dibuka di posisi Rp16.634 per dolar AS.
- Mayoritas mata uang Asia fluktuatif; beberapa melemah seperti Baht dan Dolar Singapura, sementara Yen menguat.
- Investor menanti data inflasi AS dan cadangan devisa Indonesia, diperkirakan rupiah stabil terbatas.
Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali melemah sedikit pada pembukaan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Kamis (4/12/2025) dibuka di level Rp16.634 dolar Amerika Serikat (AS).
Alhasil, rupiah melemah 0,04 persen, dibanding penutupan pada Rabu yang berada di level Rp 16.628 per dolar AS.
Beberapa mayoritas mata uang juga mengalami fluktuatif pada hari ini. Salah satunya, baht Thailand melemah 0,11 persen. Diikuti dolar Singapura melemah 0,14 persen
Lalu ada won Korea yang melemah 0,34 persen dan dan dolar Taiwan stagnan. Disusul Peso Filipina melemah 037 persen.
Sedangkan, beberapa mata uang asia lainnya menguat seperti yen Jepang naik 0,08 persen, yuan China menguat 0,08 persen, ringgit Malaysia menguat 0,12 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen terhadap dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan bahwa pergerakan rupiah dipengaruhi investor masih menunggu mengenai kondisi global dan dalam negeri.
"Investor masih cenderung wait and see, walau indeks dolar kembali turun oleh data perjaan AS yang lemah semalam, namun rupiah," katanya saat dihubungi Suara.
Dia pun mengatakan, rupiah juga masih kesulitan untuk turun. Sebab, investor juga menantikan data Inflasi dari Amerika dan cadangan devisa Indonesia yang segera diumumkan oleh Bank Indonesia.
"Rupiah juga masih kesulitan turun di bawah 16.600. Investor menantikan data inflasi PCE AS bedok malam dan data cadangan devisa Indonesia besok. Rupiah diperkirakan masih akan stabil dengan potensi menguat terbatas dalam rentang Rp16.550-16.650," tandasnya.
Baca Juga: Rupiah Lesu Lawan Dolar AS Hari Ini, Kondisi Geopolitik Jadi Pemicu
Berita Terkait
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan
-
The Fed Bisa Bikin Rupiah Tembus Rp16.775 Hari Ini
-
Tunggu Keputusan BI-Rate, Rupiah Masih Keok Lawan Dolar Amerika
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Jelang Harbolnas, Mendag Minta E-Commerce Perluas Akses Pasar Produk Lokal
-
IHSG Bangkit dan Betah di Level 8.600 pada Kamis Pagi
-
SIG Pacu Transisi Industri Hijau Lewat Pengelolaan Lahan dan Operasi Rendah Karbon
-
Produk Asuransi Tradisional Jadi Andalan, Premi Sun Life Tembus Rp2,09 Triliun
-
IHSG Berpeluang Rebound Meski Tertekan Aksi Jual Asing
-
Tingginya Fear of Failure Bikin SDM RI Tertinggal, Trust Deficit Antar Generasi Jadi Akar Masalah
-
Dugaan Kartel Bunga, Pakar Nilai Industri Pindar Tak Berada di Satu Pasar yang Sama
-
Bos Danantara Terus Rayu Menkeu Purbaya Bantu Bayar Utang Kereta Cepat
-
Harga Emas di Pegadaian Melemah, Berikut Rincian Lengkapnya
-
PGN Tempuh Jalur Laut Kirim Bantuan dan Distribusi Logistik ke Langsa