Bisnis / Keuangan
Kamis, 04 Desember 2025 | 09:51 WIB
Ilustrasi salah satu gerai penukaran mata uang di Kwitang, Jakarta Pusat. [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Rupiah melemah 0,04% pada Kamis (4/12/2025), dibuka di posisi Rp16.634 per dolar AS.
  • Mayoritas mata uang Asia fluktuatif; beberapa melemah seperti Baht dan Dolar Singapura, sementara Yen menguat.
  • Investor menanti data inflasi AS dan cadangan devisa Indonesia, diperkirakan rupiah stabil terbatas.

Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali melemah sedikit pada pembukaan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Kamis (4/12/2025) dibuka di level Rp16.634 dolar Amerika Serikat (AS).

Alhasil, rupiah melemah 0,04 persen, dibanding penutupan pada Rabu yang berada di level Rp 16.628 per dolar AS.

Beberapa mayoritas mata uang juga mengalami fluktuatif pada hari ini. Salah satunya, baht Thailand melemah 0,11 persen. Diikuti dolar Singapura melemah 0,14 persen

Lalu ada won Korea yang melemah 0,34 persen dan dan dolar Taiwan stagnan. Disusul Peso Filipina melemah 037 persen.

Sedangkan, beberapa mata uang asia lainnya menguat seperti yen Jepang naik 0,08 persen, yuan China menguat 0,08 persen, ringgit Malaysia menguat 0,12 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen terhadap dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan bahwa pergerakan rupiah dipengaruhi investor masih menunggu mengenai kondisi global dan dalam negeri.

"Investor masih cenderung wait and see, walau indeks dolar kembali turun oleh data perjaan AS yang lemah semalam, namun rupiah," katanya saat dihubungi Suara.

Dia pun mengatakan, rupiah juga masih kesulitan untuk turun. Sebab, investor juga menantikan data Inflasi dari Amerika dan cadangan devisa Indonesia yang segera diumumkan oleh Bank Indonesia.

"Rupiah juga masih kesulitan turun di bawah 16.600. Investor menantikan data inflasi PCE AS bedok malam dan data cadangan devisa Indonesia besok. Rupiah diperkirakan masih akan stabil dengan potensi menguat terbatas dalam rentang Rp16.550-16.650," tandasnya.

Baca Juga: Rupiah Lesu Lawan Dolar AS Hari Ini, Kondisi Geopolitik Jadi Pemicu

Load More