- 92 persen pebisnis Indonesia optimis dan merencanakan ekspansi internasional dalam kurun waktu dua tahun mendatang.
- Sebanyak 69 persen perusahaan Indonesia meyakini perang dagang berdampak positif pada bisnis mereka ke depan.
- Prioritas ekspansi utama perusahaan Indonesia adalah kawasan ASEAN, diikuti oleh Asia Timur dan Utara.
Suara.com - Survei HSBC Global Trade Pulse menunjukkan, 92 persen pebisnis Indonesia percaya diri dan berencana ekspansi internasional dalam dua tahun mendatang.
Regional Head of Global Trade Solutions Asia HSBC, Aditya Gahlau, mengatakan, sebanyak 58 persen perusahaan Indonesia menempatkan ASEAN sebagai prioritas ekspansi.
Tercatat, 54 persen aktif memperluas rantai pasok di kawasan tersebut.
"Survei menunjukkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang berpotensi diuntungkan, dimana 69 persen perusahaan meyakini bahwa perang dagang berdampak positif dalam dua tahun mendatang, lebih tinggi dari keyakinan global sebesar 57 persen," katanya di Jakarta, Rabu (9/12/2025).
Kata dia, survei HSBC juga melaporkan yakni kekhawatiran perusahaan atas dampak perang dagang terhadap pendapatan mereda, dan peta perdagangan baru mulai terbentuk.
Seiring meredanya ketidakpastian tarif, perusahaan Asia memperkirakan dampak gangguan rantai pasok terhadap pendapatan menurun dibandingkan enam bulan lalu.
Apalagi, perusahaan Asia memproyeksikan dampak disrupsi rantai pasok terhadap pendapatan turun menjadi 13 persen dari posisi 18 persen pada survei HSBC Global Trade Pulse di enam bulan sebelumnya.
"Data kami menunjukkan bahwa perusahaan di Asia mulai beradaptasi dengan kondisi baru. Kekhawatiran sedikit mereda, tetapi perusahaan tetap waspada terhadap berbagai risiko," ujarnya.
Menurut Aditya, meredanya ketidakpastian tarif memampukan perusahaan Asia untuk mengambil keputusan lebih tepat dan merencanakan bisnis di masa depan.
Baca Juga: Setelah Berkiprah di HSBC, Herani Hermawan Kembali ke Citi Pimpin Bisnis Services Indonesia
Sementara itu, Asia Tenggara menjadi kawasan kunci bagi perusahaan Asia maupun global. Seiring meredanya ketidakpastian tarif, peta perdagangan baru mulai terbentuk.
Sebanyak 41 persen perusahaan Asia fokus memperkuat hubungan dagang di ASEAN, disusul 34 persen di Asia Timur dan Utara, dan 29 persen di Asia Selatan.
Senada, perusahaan Indonesia lebih mengutamakan pasar ASEAN, disusul 36 persen di Asia Timur dan Utara, 29 persen di Asia Selatan, 27 persen di Eropa dan 27 peraen di kawasan Oseania/Pasifik.
Fokus dagang perusahaan Indonesia didominasi oleh sektor transportasi dan industri yakni 61 persen berencana memperkuat hubungan dagang.
Survei juga mengungkap, perusahaan Indonesia fokus meningkatkan penjualan ke lima pasar utama yakni Singapura (42 persen) Malaysia (32 persen ) Jepang (27 persen) Australia (24 persen) dan Thailand (22 persen).
"Fokus ekspansi ini tercermin dari 67 persen perusahaan Indonesia meyakini mampu meraih pertumbuhan pendapatan dalam dua tahun mendatang, lebih tinggi dari keyakinan global sebesar 58 persen," jelasnya.
Berita Terkait
-
Telkom Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact 2025, Apresiasi Level Internasional
-
Dorong Ekonomi Indonesia, HSBC Indonesia Komitmen Bantu UMKM Naik Kelas
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
Terkini
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
PGN Bawa Pasokan Gas Tembus Desa Terisolir di Perbatasan SumutAceh
-
Konflik ChinaJepang Mengeras, Indonesia Terimbas Risiko Ekonomi Asia Timur
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Laba IRSX Melonjak 1.776 Persen, Pendapatan Top Line Turun
-
Mobilitas Makin Praktis: QRIS Tap & myBCA Hadir di Smartphone dan Smartwatch
-
Partisipasi di TEI 2025, UMKM Binaan BCA Kantongi Potensi Ekspor Rp110,9 Miliar
-
Emas Antam Melesat Hari Ini, Harganya Tembus Rp 2.416.000 per Gram
-
Rupiah Kembali Merosot, Dolar Amerika Naik ke Rp16.694
-
Kuotanya 33 Ribu, Begini Daftar Mudik Gratis Kemenhub di Nataru