-
HSBC Indonesia memperkuat UMKM dengan akses pembiayaan, pelatihan, dan literasi keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Perempuan memegang peran besar dalam UMKM, namun masih terkendala minimnya akses kredit dan pencatatan keuangan yang baik.
-
Program pemberdayaan seperti KITA Berdaya menunjukkan dampak signifikan, namun masih perlu menjangkau lebih banyak perempuan pelaku UMKM agar mereka bisa naik kelas
Suara.com - HSBC Indonesia berkomitmen dalam meningkatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas.
Untuk itu, perusahaan terus memberikan pelatihan dan pinjaman bagi UMKM.
Senior Vice President HSBC Indonesia Nuni Sutyoko mengatakan, dengan memberikan pinjaman dan pelatihan UMKM bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Kita lihat dari sisi improvement maupun dari sisi bagaimana sosialnya dan membantu pertumbuhan ekonomi. Salah satu membantu pertumbuhan ekonomi adalah memudahkan finansial access di sini kita membantu UMKM," kata Nuni Sutyoko dalam acara Empowering Women-Led Businesses: Media Engagement for Women’s Entrepreneurship Day, Rabu (20/11/2025).
Dia mengungkapkan, HSBC juga meningkatkan edukasi literasi keuangan ke pelaku UMKM. Hal ini memudahkan pelaku UMKM agar bisa mengelola keuangannya dengan baik.
"HSBC berperan untuk memberikan akses ke mikro financing, memberikan mentoring, dan mengedukasi mereka tentang literasi finansial," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Riza Adhi Damanik, menyoroti peran besar perempuan dalam perekonomian nasional.
Apalagi, UMKM bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Sebanyak 64 persen UMKM kita digerakkan oleh perempuan,” imbuh dia.
Baca Juga: Purbaya Pamer Jaket '8 Persen' Buatan UMKM, Minta Gen Z Kaya Bersama
Meski demikian, perempuan masih menghadapi hambatan struktural, terutama dalam akses pembiayaan.
Menurut Riza, hanya 7,74 persen UMKM yang memiliki pembukuan baik, sementara sisanya belum memiliki pencatatan keuangan yang memadai.
Kondisi ini membuat perempuan semakin sulit mengakses kredit formal dari lembaga keuangan.
“Kami berharap program kolaborasi seperti HSBC dan YCAB ini terus memberikan warna bagi pemberdayaan perempuan di Indonesia,” kata Riza.
Selain itu, Head of Program YCAB, Wahono Kolopaking, mengungkapkan bahwa program KITA Berdaya (Belajar Berdagang Sampai Kaya) telah menunjukkan dampak signifikan bagi para ibu pelaku usaha mikro.
"Sebanyak 88 persen ibu-ibu yang mengikuti pembinaan YCAB kini memiliki pemahaman bisnis yang jauh lebih baik,”imbuhnya.
Berita Terkait
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Harga Emas UBS dan Galeri 24 Kompak Naik Signifikan Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Bank Indonesia : Tahun Depan Beli Dimsum di China Bisa Bayar Pakai QRIS
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?