- Hingga November 2025, kredit Bank Mandiri tumbuh 13,1% dan DPK naik 15,9% (YoY), menjaga target pertumbuhan dua digit.
- Bank Mandiri mencatat aset Rp2.120 triliun (tumbuh 14,6%) dan NPL 0,99%, menunjukkan fundamental serta kualitas aset solid.
- Pendapatan non-bunga naik 12,1% didorong transaksi digital, sementara laba bersih tumbuh 28,7% MoM per November 2025.
Pendapatan bunga tumbuh 9,5 persen secara tahunan per November 2025. Sementara itu, tekanan beban bunga menunjukkan tren penurunan.
Beban bunga November 2025 tercatat Rp3,6 triliun dan terus melandai sejak kuartal II.
Secara kuartalan atau quarter on quarter (QoQ), beban bunga turun 1,7 persen hingga kuartal III 2025 dan diperkirakan berlanjut pada kuartal IV.
Menurut Novita, perkembangan ini mencerminkan kondisi likuiditas pasar yang semakin kondusif serta pengelolaan struktur pendanaan yang lebih efisien seiring meredanya kompetisi dana pihak ketiga.
Bank berlogo pita emas ini juga menilai perbaikan tersebut menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan margin ke depan.
“Perbaikan biaya pendanaan memberikan ruang bagi kami untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas. Fokus kami tetap pada kualitas pendanaan dan pengelolaan likuiditas yang prudent,” ujarnya.
Akselerasi kinerja juga tercermin pada pendapatan non bunga. Per November 2025, pendapatan non bunga tumbuh 12,1 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan capaian dua bulan sebelumnya.
Pertumbuhan ini terutama didorong peningkatan transaksi digital serta optimalisasi solusi keuangan berbasis kebutuhan nasabah.
“Kontribusi transaksi digital yang bersifat recurring terus meningkat dan menjadi pendorong utama fee based income, dengan pertumbuhan sekitar 14 persen secara tahunan, terutama didukung oleh fee Livin’ by Mandiri yang tumbuh mencapai 19,8 persen year on year," terang Novita.
Baca Juga: Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
Di sisi lain, da menambahkan, solusi treasury mencatat pertumbuhan sekitar 55 persen secara tahunan yang terutama didorong oleh fee dari peningkatan aktivitas trading & client services.
Dari sisi efisiensi, pengelolaan biaya yang efektif turut mendorong penurunan operating expenses (OPEX) sebesar 20,2 persen secara bulanan (month on month/MoM).
Rasio biaya terhadap pendapatan atau Cost to Income Ratio (CIR) juga tetap terjaga pada level optimal sebesar 42,97 persen, sejalan dengan perbaikan produktivitas dalam menghasilkan laba melalui peningkatan Net Interest Income (NII) dan Fee Based Income (FBI).
Momentum positif juga tercermin pada kualitas aset. Rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri tercatat 0,99 persen per November 2025 dan menunjukkan perbaikan yang konsisten, didukung oleh tingkat pencadangan yang memadai dengan coverage ratio mencapai sekitar 260 persen.
Kualitas aset yang terjaga tersebut mendorong penurunan beban pencadangan sebesar 36 persen secara tahunan, yang secara langsung memberikan ruang bagi penguatan kinerja laba.
Sejalan dengan perbaikan fundamental tersebut, laba bersih Bank Only Bank Mandiri pada November 2025 tercatat mampu tumbuh 28,7 persen secara bulanan (month on month/MoM).
Berita Terkait
-
BTN Mau Masuk Bisnis Paylater Hingga Kredit Mobil-Motor Tahun Depan
-
Mantri BRI Dipuji Menteri UMKM Saat Kena Sidak KUR UMKM
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
BMRI Mau Buyback Saham Rp1,17 Triliun, Analis Bilang Begini
-
Permata Bank Klaim Telah Turunkan Bunga Kredit, Tapi Hanya Segmen Tertentu
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto