Bisnis / Makro
Selasa, 16 Desember 2025 | 13:39 WIB
Ilustrasi Petani Menyemprotkan Pestisida (unsplash/arjun khan)
Baca 10 detik
  • Mentan melaporkan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 124,36 persen di Istana Negara kepada Presiden Prabowo.
  • Produksi beras nasional meningkat signifikan 4,17 juta ton, serta stok beras mencapai 3,7 juta ton, level tertinggi.
  • Kinerja ekspor pertanian naik 42 persen hingga Agustus, dan kebijakan pupuk berhasil menurunkan harga 20 persen.

"Kemudian ekspor pertanian kita sampai Agustus 42 persen dibanding tahun lalu. Kemudian perkiraan sampai Desember 33 persen sampai 35 persen kenaikan dibanding tahun lalu," imbuhnya

Di sisi input produksi, Amran melaporkan kebijakan revitalisasi pupuk telah berjalan dan berdampak pada peningkatan volume serta penurunan harga pupuk bagi petani.

"Pupuk kita volumenya bertambah 700.000 ton, harganya turun 20 persen hasil revilitalisasi. Alhamdulillah sekarang sudah berjalan, sudah berjalan 2 bulan," katanya.

Ia menegaskan kebijakan tersebut tidak menambah beban anggaran negara karena hanya dilakukan melalui penyesuaian regulasi.

"Ini tidak menambah anggaran membebani Menteri Keuangan. Ini hanya merubah regulasi yang ada: Perpres, Peraturan Menteri Keuangan, dan Peraturan Menteri Pertanian," kata Amran.

Lebih lanjut, Amran menyampaikan kontribusi sektor pertanian Indonesia terhadap dinamika pangan global. Ia menyebut perubahan posisi Indonesia di pasar beras turut memengaruhi harga pangan dunia.

"Kementerian Pertanian berkontribusi pada dunia. Karena di mana harga pangan pada saat kita impor, harga pangan 650 dolar per ton, sekarang 340, turun 42 persen. Karena Indonesia importir beras terbesar, tapi sekarang tidak impor, sehingga harga pangan dunia turun 42 persen," pungkasnya.

Load More