- IHSG bergerak sideways pada Selasa, 16 Desember 2025, ditutup menguat terbatas 0,43 persen ke level 8.686.
- Investor bersikap hati-hati menantikan rilis data ekonomi global serta keputusan suku bunga bank sentral dunia.
- Nilai tukar rupiah melemah di Rp 16.685 per dolar AS, sementara BI diperkirakan menahan suku bunga.
Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak sideways pada perdagangan Selasa, 16 Desember 2025. Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya, pergerakan IHSG ini seiring sikap hati-hati investor yang menantikan rilis data ekonomi global serta keputusan suku bunga sejumlah bank sentral.
IHSG ditutup menguat 0,43 persen ke level 8.686,47. Meski menguat, pergerakan indeks relatif terbatas dalam kisaran sempit.
Investor lebih memilih bersikap wait and see atau melakukan transaksi jangka pendek di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
Tekanan kehati-hatian pasar juga dipengaruhi banyaknya data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini, serta agenda pertemuan beberapa bank sentral dunia untuk membahas arah kebijakan moneter.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dijadwalkan pada Rabu (17/12).
Di sisi lain, nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp 16.685 per dolar AS di pasar spot, meskipun indeks dolar AS cenderung bergerak melemah. Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan BI Rate di level 4,75 persen di tengah tekanan pelemahan rupiah.
Secara teknikal, riset Phintraco Sekuritas mencatat negative slope pada indikator MACD yang semakin melebar.
Namun, Stochastic RSI berada di area oversold dan berpotensi membentuk golden cross. IHSG juga berhasil ditutup di atas level MA5.
"Jika IHSG mampu bertahan ditutup di atas level 8.750, maka indeks berpeluang melanjutkan penguatan. Namun, apabila gagal menembus area tersebut, IHSG diperkirakan masih akan bergerak konsolidatif di rentang 8.600–8.750," tulis Phintraco Sekuritas.
Baca Juga: Dibalik Cerita IPO Superbank! Gak Cuma Zonk, Pemburu Saham SUPA Rela Pinjol dan Dapat Jatah 3 Lot
Untuk level teknikal, IHSG memiliki support di 8.600, pivot di 8.700, dan resistance di 8.750.
Trafik Perdagangan
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 48,74 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 29,55 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,72 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 372 saham bergerak naik, sedangkan 312 saham mengalami penurunan, dan 273 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, BBRM, DPUM, KDTN, ALII, SOCI, ESTA, LABA, SSTM, AGII, INDX, AMAN.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, BALI, ERTX, CTTH, PPRE, VINS, PGLI, FLMC, VICI, DART, HDFA, KETR.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Masih Kesulitan Tembus Level Rp2,5 Juta
-
Bank Indonesia : Pasokan Uang Tunai di Wilayah Bencana Sumatera Aman
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 18 Desember 2025: Galeri 24 dan UBS Naik Tajam!
-
Cara Cek Penerima PIP 2026 Melalui HP dan Jadwal Pencairan Dana
-
Jaga Daya Beli dan Inflasi Pangan, AGP Gelar Pasar Murah di 800 Titik
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto