- Jembatan bailey Krueng Tingkeum resmi dibuka, jalur Banda Aceh–Medan kembali tersambung.
- Kapasitas jembatan darurat maksimal 30 ton; lancarkan distribusi logistik dan pangan.
- Warga desak pembangunan jembatan permanen demi ketahanan ekonomi jangka panjang.
Suara.com - Kabar baik menyelimuti sektor transportasi dan logistik di lintas timur Aceh. Setelah sempat lumpuh total selama hampir satu bulan akibat banjir bandang dan tanah longsor pada akhir November lalu, jalur nasional Banda Aceh–Medan kini kembali tersambung melalui pengoperasian jembatan darurat (bailey) Krueng Tingkeum, Kecamatan Kuta Blang, Bireuen.
Jembatan sepanjang 66 meter tersebut resmi dibuka pada Sabtu (27/12/2025), sekaligus mengakhiri masa sulit masyarakat dan pelaku usaha yang sempat terisolasi akibat putusnya infrastruktur vital tersebut.
Selama jembatan terputus, arus distribusi kebutuhan pokok melambat drastis. Kendaraan angkutan barang terpaksa memutar melalui jalan desa dengan kapasitas terbatas, yang memicu lonjakan biaya operasional dan waktu tempuh.
Hadirnya jembatan darurat ini langsung memberikan dampak instan pada efisiensi rantai pasok. Distribusi bahan pangan dan hasil pertanian petani lokal kini dapat kembali bergerak lancar menuju pasar tanpa harus melalui jalur alternatif yang menguras biaya.
Bupati Bireuen, Mukhlis, saat meninjau lokasi menyatakan bahwa pengoperasian jembatan ini merupakan solusi krusial untuk menjaga denyut nadi ekonomi warga yang sempat tersendat.
Meski telah berfungsi, jembatan bailey ini memiliki batasan teknis yang perlu diperhatikan:
- Beban Maksimal: Hanya mampu menahan beban kendaraan hingga 30 ton.
- Status Darurat: Fasilitas ini bersifat sementara untuk menjamin konektivitas mendesak.
Masyarakat dan pelaku usaha lokal menilai jembatan ini belum menjadi solusi jangka panjang. Mengingat pentingnya jalur Banda Aceh–Medan sebagai urat nadi ekonomi, warga berharap pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan jembatan permanen yang lebih kokoh. Infrastruktur yang lebih kuat dinilai penting untuk mencegah kelumpuhan ekonomi terulang kembali jika bencana serupa terjadi di masa depan.
Bagi warga Bireuen, tersambungnya kembali Jembatan Krueng Tingkeum bukan sekadar soal konstruksi baja, melainkan simbol kembalinya produktivitas dan bergeraknya roda perekonomian daerah yang sempat terhenti.
Baca Juga: Akses Jalan Nasional Aceh Mulai Normal, Kementerian PU Kebut Pemulihan Pascabanjir dan Longsor
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
OJK Buka Skema Asuransi Kredit, Pindar Didorong Tumbuh Lebih Sehat
-
Kilang Balikpapan Beres, Bahlil Yakin Indonesia Tak Perlu Impor Solar Lagi
-
Aturan Rekening Dormant Berdasarkan Regulasi OJK Terbaru
-
Jelang Tutup Tahun, Transaksi Tokopedia & TikTok Shop Melonjak Hingga 58 Persen
-
Akses Jalan Nasional Aceh Mulai Normal, Kementerian PU Kebut Pemulihan Pascabanjir dan Longsor
-
Batas Pencairan BLT Kesra 31 Desember 2025, Penerima Diimbau Segera Ambil Dana
-
Skema Single Salary ASN PPPK dan Simulasi Gaji
-
5 Cara Melunasi Utang dengan Cepat agar Hidup Tenang dan Bahagia
-
Seleksi CPNS 2026: Prediksi Jadwal, Syarat Dokumen, dan Tahapan Seleksinya
-
Daftar Emiten Saham yang Right Issue Tahun 2026