Bisnis / Properti
Senin, 29 Desember 2025 | 11:59 WIB
Jembatan Krueng Tingkeum di Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, yang sempat putus total selama sebulan kembali beroperasi [Suara.com/Kementerian PU]
Baca 10 detik
  • Jembatan bailey Krueng Tingkeum resmi dibuka, jalur Banda Aceh–Medan kembali tersambung.
  • Kapasitas jembatan darurat maksimal 30 ton; lancarkan distribusi logistik dan pangan.
  • Warga desak pembangunan jembatan permanen demi ketahanan ekonomi jangka panjang.

Suara.com - Kabar baik menyelimuti sektor transportasi dan logistik di lintas timur Aceh. Setelah sempat lumpuh total selama hampir satu bulan akibat banjir bandang dan tanah longsor pada akhir November lalu, jalur nasional Banda Aceh–Medan kini kembali tersambung melalui pengoperasian jembatan darurat (bailey) Krueng Tingkeum, Kecamatan Kuta Blang, Bireuen.

Jembatan sepanjang 66 meter tersebut resmi dibuka pada Sabtu (27/12/2025), sekaligus mengakhiri masa sulit masyarakat dan pelaku usaha yang sempat terisolasi akibat putusnya infrastruktur vital tersebut.

Selama jembatan terputus, arus distribusi kebutuhan pokok melambat drastis. Kendaraan angkutan barang terpaksa memutar melalui jalan desa dengan kapasitas terbatas, yang memicu lonjakan biaya operasional dan waktu tempuh.

Hadirnya jembatan darurat ini langsung memberikan dampak instan pada efisiensi rantai pasok. Distribusi bahan pangan dan hasil pertanian petani lokal kini dapat kembali bergerak lancar menuju pasar tanpa harus melalui jalur alternatif yang menguras biaya.

Bupati Bireuen, Mukhlis, saat meninjau lokasi menyatakan bahwa pengoperasian jembatan ini merupakan solusi krusial untuk menjaga denyut nadi ekonomi warga yang sempat tersendat.

Meski telah berfungsi, jembatan bailey ini memiliki batasan teknis yang perlu diperhatikan:

  • Beban Maksimal: Hanya mampu menahan beban kendaraan hingga 30 ton.
  • Status Darurat: Fasilitas ini bersifat sementara untuk menjamin konektivitas mendesak.

Masyarakat dan pelaku usaha lokal menilai jembatan ini belum menjadi solusi jangka panjang. Mengingat pentingnya jalur Banda Aceh–Medan sebagai urat nadi ekonomi, warga berharap pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan jembatan permanen yang lebih kokoh. Infrastruktur yang lebih kuat dinilai penting untuk mencegah kelumpuhan ekonomi terulang kembali jika bencana serupa terjadi di masa depan.

Bagi warga Bireuen, tersambungnya kembali Jembatan Krueng Tingkeum bukan sekadar soal konstruksi baja, melainkan simbol kembalinya produktivitas dan bergeraknya roda perekonomian daerah yang sempat terhenti.

Baca Juga: Akses Jalan Nasional Aceh Mulai Normal, Kementerian PU Kebut Pemulihan Pascabanjir dan Longsor

Load More