Suara.com - Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate mengaku bertanggung jawab penuh atas kekalahan timnya di adu penalti melawan Italia dalam final Euro 2021 di Stadion Wembley, London, Senin (12/6/2021) dini hari WIB.
"Pada hal penalti, itu keputusan saya dan sepenuhnya berada di tangan saya," kata Southgate dikutip Antara dari Sky Sports .
Southgate lanjut mengatakan jika mereka sudah menarik dua penendang penaltinya lebih awal dan hal itu memaksa terjadinya pergantian penendang.
Ia mengatakan bahwa dirinya dan tim pelatih sudah memantau apa yang sudah pemain lakukan bersama klub dalam waktu yang lama serta di latihan dan menurutnya itu sudah cukup baik.
"Kami mempunyai dua (penendang penalti) yang ditarik keluar lebih cepat di pertandingan, jadi itu membuat kami melakukan pergantian."
"Kami sudah memantau apa yang sudah mereka lakukan di klub dalam waktu yang lama dan mereka sudah menunjukkannya di latihan jadi proses ini berjalan baik bagi kami di Rusia dan Nations League, tapi malam ini tidak berjalan semestinya," ujar Southgate.
Pada pertandingan final Euro 2020, Inggris sebenarnya berhasil mencuri keunggulan terlebih dahulu pada menit ke-2 melalui bek sayap Luke Shaw.
Di babak kedua, Italia berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-67 setelah bek senior Leonardo Bonucci berhasil memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Inggris.
Setelah bermain imbang selama 120 menit, pada akhirnya pertandingan dilanjutkan menuju babak adu penalti.
Baca Juga: Kalahkan Inggris di Final, Intip 11 Fakta Menarik Usai Italia Juara Euro 2020
Pada babak penalti, tiga penendang Inggris yaitu Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka gagal melakukan tugasnya dengan baik.
Di sisi lain, tiga penendang Italia yaitu Domenico Berardi, Leonardo Bonucci dan Federio Bernardeschi berhasil menjebol gawang Inggris.
Hasil ini membuat Italia keluar sebagai juara Euro 2020 dengan keunggulan penalti 3-2 (1-1).
Berita Terkait
-
Badai Cedera Hantam Chelsea! Enzo Maresca Pusing Berat
-
Biaya Kemahalan, Liverpool Batal Punya 'Adik' di Liga Spanyol
-
Manchester United Dikritik Soal Pengembangan Pemain Muda: Kasus Alvaro Fernandez Jadi Sorotan
-
Prancis Jadi Negara Eropa Kedua yang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Pelaku Pelecehan Anak Pernah Digaji Manchester United, Kok Bisa?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Timnas Indonesia U-22 Takluk 0-3 dari Mali: Indra Sjafri Banyak PR Jelang SEA Games 2025
-
Toni Kroos Tegas: Arda Guler Bukan Penerus Saya di Real Madrid
-
Lamine Yamal Desak Barcelona dan Spanyol Berdamai Demi Laga Melawan Lionel Messi
-
Badai Cedera Hantam Chelsea! Enzo Maresca Pusing Berat
-
Giovanni van der Poel, Pemain Keturunan Indonesia Junior Dean James di Go Ahead
-
Timnas U-22 Indonesia Tertinggal 0-2 dari Mali, Banyak Peluang Nihil Gol
-
Disingkirkan Amorim, Masa Depan Kobbie Mainoo di Manchester United Kian Suram
-
Charly van Oosterhout, Wonderkid Ajax Keturunan Indonesia: Kakek Lahir di Sorong
-
Norwegia Hampir Pasti ke Piala Dunia 2026, Erling Haaland Menggila di Ruang Ganti
-
Jesse Lingard Tak Menyesal Tinggalkan MU Kini Hidup Mewah di Korea bak Bintang K-Pop