Suara.com - Keluarga korban tragedi Kanjuruhan merasa terintimidasi polisi datang ke rumah untuk meminta autopsi jenazah korban meninggal dalam peristiwa itu. Terlebih disebutkan jika polisi membawa persenjataan lengkap ke rumah salah satu keluarga korban.
Hal itu diungkap organisasi hak asasi manusia KontraS. Sekjen Federasi Kontras Andy Irfan mengatakan, Tim Gabungan Aremania menyesalkan tindakan polisi yang datang ke rumag Devi Athok warga Bululawang, Kabupaten Malang.
Devi Athok awalnya ingin melakukan autopsi untuk dua jenazah anaknya yang menjadi korban gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, (1/10/2022) lalu.
Akhirnya keinginan salah satu keluarga Tragedi Kanjuruhan untuk permintaan autopsi akhirnya dibatalkan. Sebab keluarga korban merasa terintimidasi karena sering didatangi oleh personel polisi ke rumahnya.
“Kami menyesalkan tindakan polisi yang gegabah hadir ke rumah keluarga korban dalam hal ini ayah dari dua korban meninggal dari tragedi Kanjuruhan yang bersedia untuk melakukan autopsi. Pada akhirnya kehadiran aparatur kepolisian dengan seragam lengkap dan sebagian juga membawa persenjataan itu menimbulkan rasa takut bagi keluarga korban baik ayahnya dan kakeknya,” kata Andy, dikutip dari BeritaJatim.
Kehadiran polisi ke rumah duka secara terus menerus dianggap sebagai sebuah intimidasi.
Bahkan Devi Athok di dikte untuk membuat surat pernyataan pembatalan permintaan autopsi dua mendiang putrinya.
“Dan tindakan parat kepolisian ketika berkunjung ke rumah keluarga korban kemudian mengarahkan keluarga korban untuk mencabut rencana autopsi yang sebelumnya mereka lakukan. Polisi lalu mendikte atau kurang lebih mengarahkan cara membuat surat pernyataan yang kemudian berisi pembatalan rencana autopsi,” ujar Andy.
Andy mengatakan, hingga Rabu, (19/10/2022) siang dirinya masih intens berkomunikasi dengan Devi Athok.
Dia kepada Andy mengaku ketakukan sejak dirinya meminta ada autopsi dan keadilan bagi dua putrinya yang telah meninggal dunia.
Ironisnya pemerintah desa setempat dianggap ikut andil dalam dugaan intimidasi ini.
“Oleh karena ini saya intens berkomunikasi dengan ayah dari kedua korban tersebut dan hingga pagi ini masih ketakutan begitu. Mengapa ketika mereka telah mendapatkan musibah tapi bukan dibantu tapi justru dipojokkan aparat kepolisian, juga kecamatan, juga kelurahan. Tidak ada dukungan dari pihak-pihak terkait,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Kasus Arya Daru: Polisi Akan Beberkan Hasil Autopsi dan Olah TKP ke Keluarga Pekan Ini
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
Misteri Hilangnya Reno dan Farhan: KontraS Tuntut Polda Metro Jaya Tindak Cepat!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Lionel Messi Cetak Rekor Tembakan Terbanyak di MLS 2025
-
Dramatis! Penalti Gagal Beruntun Erling Haaland, Bintang Norwegia Latihan Eksekusi Titik Putih
-
Pelatih Irak Sebut Kemenangan Melawan Timnas Indonesia Tak Perlu Dirayakan, Kenapa?
-
Podcast Thom Haye Picu Kontroversi, Akhirnya Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Berapa Ranking FIFA Timnas Indonesia usai Gagal Tembus Piala Dunia 2026?
-
Calvin Verdonk Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Ini Sangat Menyakitkan
-
Ole Romeny Sakit Tapi Tak Berdarah Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Dulu Arya Sinulingga Sebut Patrick Kluivert Pelatih Terbaik, Kini Bapuk Malah Berserah ke Tuhan
-
Podcast Milik Thom Haye Habis-habisan Dikritik Coach Justin: Aneh!
-
Masa Depan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Gelap