Bola / Bola Indonesia
Senin, 20 Oktober 2025 | 16:07 WIB
Shin Tae-yong (IG Shin Tae-yong)
Baca 10 detik
  • Mochamad Iriawan sarankan PSSI rekrut Shin Tae-yong ganti Patrick Kluivert.

  • Alasan utama STY: chemistry kuat dengan pemain dan disiplin tinggi.

  • Eks Ketum PSSI yakin STY angkat mental, disiplin, dan stamina skuad Garuda.

Suara.com - Kursi pelatih kepala Timnas Indonesia kini kembali menjadi sorotan publik pasca kekosongan mendadak.

Keadaan ini terjadi setelah Patrick Kluivert dan PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama kontrak lebih awal pada Januari lalu menyusul kegagalan skuad Merah-Putih dalam upaya menuju Piala Dunia 2026.

Iwan Bule, sapaan akrab mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan, merasa wajib menyuarakan pandangannya mengenai sosok yang paling pantas memimpin Garuda.

Baru-baru ini, Iriawan secara terbuka menyampaikan sarannya kepada PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir terkait pemilihan arsitek baru Timnas Indonesia.

Di tengah spekulasi nama-nama besar seperti Jesus Casas, Timur Kapadze, hingga Louis van Gaal, Iriawan justru yakin hanya Shin Tae-yong yang merupakan pilihan terbaik.

Ia berpendapat bahwa pelatih asal Korea Selatan tersebut masih sangat layak untuk kembali menjabat posisi yang ditinggalkannya pada awal tahun.

Alasan Krusial Pemanggilan Kembali STY

Salah satu argumentasi fundamental Iriawan merekomendasikan Shin Tae-yong adalah ikatan emosional dan pemahaman mendalam yang sudah terjalin di antara pelatih dan pemain.

Hubungan yang erat ini menjadi modal tak ternilai bagi Timnas Indonesia untuk kembali berkompetisi di kancah internasional.

Baca Juga: Udahlah Jangan dari Eropa! 4 Keuntungan Shin Tae-yong Balik Jadi Pelatih Timnas Indonesia

“Alasan saya sederhana, Shin Tae-yong sudah sangat mengenal karakteristik, kemampuan, dan semangat para pemain Garuda," ujar Mochamad Iriawan, menegaskan pentingnya faktor chemistry.

Mochamad Iriawan menambahkan bahwa interaksi yang sudah berlangsung lama membuat pemain dan pelatih saling memahami, meskipun terkadang komunikasi masih menggunakan bahasa Korea.

"Mereka sudah berinteraksi lama ya, jadi cukup lama, mereka hafal dan tahu ya (satu sama lain)," jelasnya mengenai situasi unik di dalam tim Timnas Indonesia.

Iriawan juga menyoroti progres yang telah dicapai di bawah Shin Tae-yong, meskipun sempat terhalang kondisi pandemi COVID-19.

"Meskipun secara bahasa kadang-kadang, STY memakai bahasa Korea tapi sudah dimengerti oleh anak-anak," ungkapnya terkait minimnya kendala bahasa.

"Ini tentunya pembangunan chemistry yang sudah juga dilakukan oleh kepada timnas kita," ia menyimpulkan.

"Kita tahu zamannya STY cukup banyak kemajuan padahal waktu itu kita kena covid hampir dua tahun," sambung Iriawan mengenai kemajuan signifikan di era kepelatihan Shin Tae-yong.

Tiga Pilar Penting di Era Shin Tae-yong

Eks Ketum PSSI ini juga memaparkan bahwa pola latihan yang diterapkan Shin Tae-yong sangat berkualitas, berfokus pada pembangunan mental dan fisik.

Nakhoda berusia 56 tahun itu dinilai berhasil menanamkan tiga pilar penting yang terlihat saat Iriawan masih menjabat sebelum Erick Thohir.

Pilar pertama yang ditekankan oleh Shin Tae-yong adalah peningkatan mental pemain menjadi sosok petarung, pemenang, dan juara.

"Kita tahu pola-pola yang diterapkan STY, yang pertama sesuai dengan kesepakatan kami adalah pertama mental, mental pemain diangkat menjadi mental petarung, jadi mental pemenang dan juga menjadi mental juara," sebut Mochamad Iriawan merujuk pada perubahan filosofis.

Aspek kedua yang sangat diperhatikan pelatih asal Korea Selatan tersebut adalah kedisiplinan tingkat tinggi dalam skuad Timnas Indonesia.

"Yang kedua adalah disiplin, yang bersangkutan dengan disiplin kita berterima kasih bahwa disiplin sangat penting untuk satu kesatuan tim nasional," ujar Mochamad Iriawan tentang pentingnya disiplin.

Bahkan, Patrick Kluivert dan kandidat pelatih lain harus mencermati kebijakan tegas Shin Tae-yong yang berani mencoret pemain jika terlambat beberapa menit saja.

"Kita tahu ada anak-anak yang hanya telat beberapa menit dicoret dari pelatihan timnas," kenang Iriawan, menunjukkan betapa ketatnya aturan.

Pilar terakhir yang diangkat oleh Shin Tae-yong adalah stamina pemain yang harus prima untuk bertanding penuh 90 menit.

"Ketiga adalah stamina, stamina ditekankan oleh STY karena sekali lagi bagaimana anak-anak mempunyai taktik strategi atau apapun yang terbaik, skill yang baik, tapi kalau stamina tidak ditunjang dia tidak akan bisa main penuh dalam 2x45 menit apalagi tambahan waktu," tambah Iriawan mengenai kebutuhan fisik.

Dengan melihat semua perkembangan positif tersebut, purnawirawan Polri ini optimis Shin Tae-yong adalah figur yang paling pas mengisi posisi yang ditinggalkan Patrick Kluivert.

Mochamad Iriawan berharap besar agar usulan tulusnya didengar oleh PSSI yang saat ini dipimpin Erick Thohir.

"Jadi tiga hal ini yang luar biasa yang saya lihat perkembangannya cukup signifikan," tutupnya.

"Jadi alasan itu kira-kira saya menyampaikan kepada federasi kalau memang usul saya diterima, tentunya terima kasih," pungkas Iriawan, berharap Timnas Indonesia kembali maju.

Load More