- Juwensley Onstein, 17 tahun, merupakan pemain serba bisa di lini belakang
- Memiliki darah campuran Belanda, Indonesia, dan Suriname, Juwensley memulai karier sejak usia 6 tahun
- Meskipun belum mencetak gol atau assist dalam 11 pertandingan profesional bersama Jong Genk, kecerdikan taktis dan kemampuan bertahannya membuatnya aset penting
Suara.com - Nama bakat muda penuh potensi, Juwensley Onstein layak untuk diperhatikan. Saat ini ia membela tim muda KRC Genk.
Masih berusia 17 tahun, Juwensley memiliki tinggi 1,88 meter dan posisi utama sebagai bek tengah, Juwensley juga mampu dimainkan sebagai bek kiri, menjadikannya pemain serba bisa di lini belakang.
Lahir di Arnhem pada 7 Oktober 2007, Juwensley memiliki darah campuran Belanda, Indonesia, dan Suriname.
Kakek dari pihak ayahnya lahir di Medan, Indonesia, sedangkan nenek dari pihak ayahnya memiliki keturunan Suriname. Dari pihak ibu, ia berdarah Belanda murni.
Perjalanan kariernya dimulai sejak usia enam tahun di klub akademi ESA Arnhem sebagai gelandang nomor 8.
Ia kemudian menimba pengalaman di akademi Vitesse dan Ajax, sebelum akhirnya pada 7 Oktober 2023 bergabung dengan Jong Genk sebagai bek tengah.
Bersama tim KRC Genk, Juwensley mengenakan nomor punggung 54, sebagai penghormatan kepada kakeknya yang lahir pada tahun 1954.
Saat ini, ia menjalani musim kedua bersama Jong Genk dan telah bermain dalam 11 pertandingan.
Prestasinya di tingkat internasional juga mulai terlihat.
Baca Juga: Pemain Keturunan Indonesia Laurin Ulrich: Bangga Rasanya Jadi Kapten Timnas
Pada 2023, Juwensley memperkuat tim nasional Belanda U-16 dan U-18, masing-masing satu pertandingan. Debutnya bersama tim U-18 terjadi pada 11 Oktober 2024.
Meskipun belum mencatat gol atau assist dalam 11 pertandingan profesionalnya, kemampuan bertahan dan kecerdikan taktis Juwensley membuatnya menjadi aset penting bagi Jong Genk.
Meski masih berusia sangat muda, nilai pasar pemain satu ini cukup mengejutkan.
Juwensley diperkirakan mencapai 6€250.000 setara dengan Rp4,75 miliar, menandakan potensinya sebagai salah satu talenta muda Eropa yang menjanjikan.
Kontributor: Adam Ali
Berita Terkait
-
Pemain Keturunan Indonesia Laurin Ulrich: Bangga Rasanya Jadi Kapten Timnas
-
Siapa Bumi Firdauzi? Talenta Muda Asli Bandung di Cruzeiro, Punya Mimpi Bela Timnas Indonesia
-
Soundrenaline 2025 Gebrak Medan: 4 Lokasi Jadi Saksi Festival Musik Multi-Genre di Jantung Sumatera!
-
Punya Buyut Cak Madura, Pemain Keturunan Ini Calon Masa Depan Klub Raksasa Belanda
-
Siapa Gabriel Han Willhoft-King? Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gantung Sepatu Demi Kuliah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pemain Keturunan Indonesia Laurin Ulrich: Bangga Rasanya Jadi Kapten Timnas
-
Siapa Bumi Firdauzi? Talenta Muda Asli Bandung di Cruzeiro, Punya Mimpi Bela Timnas Indonesia
-
Curacao Lolos ke Piala Dunia 2026, Striker Persis Solo Jadi Top Skor
-
Ivar Jenner Ambil Keputusan Tinggalkan FC Utrecht, Ini Alasannya
-
Setahun Cedera, Nguyen Xuan Son Langsung Bersinar saat Comeback bersama Timnas Vietnam
-
AFC Ingatkan Pemerintah Malaysia, Jangan Campuri Urusan FAM atau Terancam Sanksi FIFA
-
Faisal Halim Mulai Siapkan Mental jika Malaysia Didiskualifikasi dari Kualifikasi Piala Asia 2027
-
Ingatkan Irak, Graham Arnold: Kami Masih Belum Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Ambisi Juara Piala Dunia 2025, Hajime Moriyasu Belum Puas usai Jepang Hajar Bolivia 3-0
-
Cedera Otot Paha, Eder Militao Harus Menepi Selama 2 Pekan