Bagi Tsamara, komisaris merupakan representasi pemegang saham dalam mengawasi jalannya perusahaan.
Karena pemegang saham BUMN adalah pemerintah, maka harus ada perwakilan pemerintah di posisi komisaris.
Hal itu bertujuan memastikan kebijakan pemerintah sejalan dengan arah korporasi.
Namun, penjelasan Tsamara tersebut justru menuai banyak cibiran dari warganet.
Beberapa warganet menilai posisi komisaris seharusnya diisi oleh orang yang berpengalaman di bidang terkait.
"Karena itulah posisi komisaris itu harus dipegang oleh orang-orang yang punya kompetensi di bidang tersebut," komentar salah satu warganet.
Warganet lain menyoroti bahwa komisaris biasanya diisi oleh sosok senior yang memahami industri.
"Bagaimana mau mengawasi jika dia sendiri tidak ada pengalaman di industri itu?" tulis komentar lainnya.
Ada pula warganet yang menyebut bahwa penjelasan Tsamara justru memperlihatkan bahwa tugas komisaris hanya sebatas pengawasan tanpa kerja teknis.
Baca Juga: Danantara Larang Komisaris BUMN dapat Insentif, Rosan: Sesuai dengan Kontribusinya
Mereka menganggap posisi tersebut rawan dijadikan jabatan politik dan terkesan sebagai gaji buta.
Sorotan publik semakin tajam karena Tsamara menjabat di usia yang masih relatif muda.
Meskipun memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, pengalamannya di sektor perkebunan atau BUMN masih dipertanyakan.
Tsamara sendiri diketahui menempuh pendidikan S1 Komunikasi di Universitas Paramadina.
Dia kemudian melanjutkan studi S2 di New York University dengan fokus Public Policy dan Media Studies.
Sebelum diangkat menjadi komisaris, Tsamara dikenal sebagai politikus muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Berita Terkait
-
Komisaris BUMN Dapat Bonus Rp 40 M Padahal Jarang Kerja, Denny Siregar: Sial, Kenapa Dulu Aku Tolak
-
Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN, Ade Armando: It's Okay
-
Prabowo Sentil Akal-akalan Tantiem Komisaris BUMN
-
Dasco Bongkar Gebrakan Prabowo: Bonus Komisaris BUMN Disetop, Duit Rp 18 Triliun Diselamatkan!
-
PK Tak Hentikan Eksekusi: Kenapa Komisaris BUMN Terpidana Silfester Matutina masih Melenggang Bebas?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Pratama Arhan Terciduk Repost Quotes Galau: Memaafkan adalah Kebebasan Terbaik dari Rasa Sakit
-
Mariah Carey Hipnotis Sentul: Suara 5 Oktaf Tak Lekang Waktu Berhasil Hipnotis Penonton!
-
Nostalgia Bareng Lagu-lagu Westlife dan Boyzone, Buka Konser Mariah Carey
-
Momen Langka, Guruh Gipsy Tampil di Synchronize Fest Usai 50 Tahun Vakum
-
Isu Cerai, Warganet Ungkit Lagi Romansa Lama Putri Tanjung dengan Gofar Hilman
-
Setahun Pacaran, El Rumi Lamar Syifa Hadju di Swiss
-
Reino Barack Bikin Masjid di Perumahan Islami, Warganet Langsung Bandingkan dengan Suami Luna Maya
-
Baru Cerai dari Pratama Arhan, Unggahan Azizah Salsha Isyaratkan Move On
-
Eks Karyawan Tuding Ashanty Lakukan Penggelapan Pajak
-
Kantongi Bukti, Sahara Rental Mobil Tuding Yai Mim Pernah Pamer Video Intim dengan Istrinya