Suara.com - Salah satu alasan mengapa anak-anak sekarang tampaknya lebih mudah terkena infeksi mungkin karena semakin langkanya susu sapi segar, demikian yang dikemukakan para peneliti.
Temuan menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu sapi segar daripada susu sapi UHT (ultra high temperature) kurang rentan terhadap infeksi pernafasan, penyakit demam dan radang telinga tengah.
Para peneliti mengatakan bahwa minum susu segar yang diperah langsung dari peternakan mengurangi risiko infeksi hingga 30 persen, dan efek tersebut berkurang jika susu dipanaskan di rumah sebelum dikonsumsi.
"Anak-anak yang diberi susu segar, sebelum diproses, lebih rendah mengalami pilek dan infeksi pernapasan lainnya, demam dan radang telinga tengah dibandingkan kelompok yang minum susu yang sudah diproses," kata penulis pertama Georg Loss dari Rumah Sakit Dr. Von Hauner Children's Hospital di Munich, Jerman.
Penelitian itu melibatkan 1.000 ibu hamil yang diminta untuk mendokumentasikan pola makan dan kondisi kesehatan anak-anaknya pada interval mingguan selama tahun pertama kehidupannya. Pada akhir tahun pertama kehidupannya, sampel darah diambil dari anak-anak yang terdaftar dalam penelitian dan diuji untuk indikator biokimia fungsi imunologi.
Bayi yang diberi susu yang belum diolah ditemukan memiliki tingkat lebih rendah dari protein C-reaktif, yaitu ukuran status inflamasi (peradangan). Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology. (Zeenews India)
Berita Terkait
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Viral Kualitas Susu MBG Dipertanyakan: Hanya 30 Persen Susu Sapi Segar, Lebih Banyak Airnya?
-
Ngemil Gak Harus "Junk Food", Ini Rahasia Camilan Enak dan Bergizi untuk Keluarga
-
Omay Awur-Awur Emplok Tetap Sehat Berkat Susu Kambing Terbaik Andalannya: Etawanesia
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!