Suara.com - Di tengah perkembangan wabah Ebola di Afrika Barat, para ilmuwan yang melacak wabah Ebola di Guinea mengatakan bahwa virus tersebut mulai bermutasi.
Para peneliti di Institut Pasteur di Prancis, yang pertama kali mengidentifikasi wabah itu Maret lalu, sedang menyelidiki apakah wabah itu bisa menjadi lebih menular, demikian seperti yang dilansir dari BBC.
Lebih dari 22.000 orang telah terinfeksi Ebola dan sebanyak 8.795 meninggal di Guinea, Sierra Leone dan Liberia.
Para ilmuwan mulai menganalisa ratusan sampel darah dari para pasien Ebola di Guinea untuk mengetahui apakah variasi baru dari virus tersebut menimbulkan risiko yang lebih tinggi untuk berpindah (menular) dengan cepat antarmanusia.
Virus yang berubah setiap waktu bukan hal biasa. Ebola adalah virus RNA seperti HIV dan influenza, yang memiliki tingkat mutasi yang tinggi. Itu artinya, virus tersebut lebih mampu beradapatasi dan meningkatkan potensi untuk lebih menular.
"Kita tahu bahwa virus ini bisa berubah terus," kata ahli genetika manusia Dr Anavaj Sakuntabhai.
Sekarang ini, lanjut dia, banyak kasus yang tidak memiliki gejala sama sekali alias kasus tanpa gejala.
"Orang-orang ini bisa saja menularkan virus dengan cepat, tapi kami belum tahu pasti". Virus itu bisa saja berubah menjadi kurang mematikan, tapi lebih menular dan itu adalah sesuatu yang kita takutkan," tegasnya.
Sementara itu, koordinator Ebola dari PBB, David Nabarro telah memperingatkan bahwa epidemi Ebola tidak terdapat lagi, meskipun jumlah kasus menurun dari minggu ke minggu bahkan menunjukkan angka nol di banyak tempat. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia