Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaporkan bahwa 90 persen lebih obat anestesi Buvanest Spinal 0.5 persen heavy produksi PT Kalbe Farma telah ditarik dari seluruh wilayah Indonesia.
"Tapi jumlah pastinya belum diketahui, seharusnya Kalbe Farma sudah bisa laporkan angkanya dalam waktu dekat," kata Kepala BPOM Roy Sparringa dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (19/2/2015).
Berdasarkan hasil investigasi pada 15-16 Februari 2015, ia mengatakan BPOM pada 17 Februari 2015 memutuskan membekukan izin edar injeksi Buvanest Spinal 0.5 persen heavy produksi industri farmasi PT Kalbe Farma, dan mengeluarkan surat perintah penghentian sementara kegiatan fasilitas produksi larutan injeksi volume kecil Non Beta Laktam milik industri farmasi itu.
Tak hanya itu, lanjut Roy, BPOM juga telah mengeluarkan surat perintah penarikan injeksi asam traneksamat kemasan dus 10 ampul masing-masing lima mili liter (mm) pada nomor batch 629668 dan 630025.
Selain itu di saat bersamaan BPOM terus memonitor pelaksanaan keputusan tersebut Apabila dianggap perlu, kata Roy, akan dikeluarkan lagi keputusan lain untuk melindungi kesehatan dan keselamatan manusia.
"Kami sudah mengamankan produk tersebut, menarik produk tersebut untuk tidak digunakan. Investigasi di sarana produksi, distribusi juga telah dilakukan, termasuk bagaimana pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), dan memastikan Balai Besar Balai POM di daerah terus pantau produk obat tersebut," jelasnya merinci.
Lebih lanjut Roy memaparkan bahwa satu batch produksi terdiri dari 26.000 obat injeksi. Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya belum pernah ada laporan kasus pasien meninggal akibat injeksi obat anestesi Buvanest Spinal yang ternyata berisi asam traneksamat seperti yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, Tangerang.
Sementara itu, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang mengatakan pihaknya langsung mengirimkan berita elektronik ke seluruh instalasi farmasi rumah sakit di Indonesia begitu mendapatkan laporan pada Sabtu pagi (14/2/2015), terkait kasus meninggalnya dua pasien setelah mendapat injeksi obat anestesi di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang.
Selain itu, pihaknya juga mengirimkan berita elektronik yang sama kepada seluruh direktur rumah sakit di Indonesia melalui jaringan Kementerian Kesehatan, untuk mengamankan produk Buvanest Spinal dan tidak menggunakannya sampai ada hasil investigasi dan dikeluarkan "regulatory action".
"Ada bukti atau tidak ada bukti itu sudah diamankan. Regulatory actionnya melakukan recall obat anestesi tersebut," tutupnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
Terkini
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang