Suara.com - Maraknya pengobatan alternatif yang beredar di pasaran turut mempengaruhi keputusan pasien untuk meninggalkan pengobatan medis. Padahal efek-efek yang dijanjikan belum teruji secara klinis dan justru membuat kondisi pasien semakin memburuk.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis bedah onkologi Rumah Sakit Dharmais, Walta Gautama. Berdasarkan pengalamannya menangani pasien kanker, banyak ditemui pasien yang terlebih dulu menjalani pengobatan alternatif lalu datang kepadanya dengan kondisi sudah stadium lanjut.
"Maraknya pengobatan alternatif sekarang ini yang menjanjikan penyembuhan tanpa operasi membuat pasien datang ke dokter dalam kondisi sudah stadium 3 dan 4," ujar dokter Walta di Jakarta.
Menurutnya, kanker tidak bisa disembuhkan tanpa operasi. Sel kanker harus dibuang dengan metode operasi. Tapi yang harus digarisbawahi adalah pembuangan sel kanker tidak semuanya mengharuskan pengangkatan payudara yang menjadi momok bagi wanita.
"Terapi utama kanker payudara adalah operasi. Tetapi tidak semua harus diatasi dengan operasi pengangkatan payudara. Kalau tumor masih kecil payudara masih bisa dipertahankan," imbuh dokter Walta.
Namun, sebagai dokter, Walta mengaku tidak mampu berbuat apa-apa dengan fenomena ini. Ia sulit melarang masyarakat untuk tidak bergantung pada pengobatan alternatif yang belum teruji secara klinis. Walta hanya mengingatkan bahwa pengobatan medis harus tetap dilakukan dan diutamakan.
"Boleh saja kalau mau pengobatan alternatif, tapi tetap utamakan pengobatan medis. Karena sel kanker harus dibuang agar tidak semakin parah dan menjalar kemana-mana caranya dengan operasi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa