Suara.com - Tak sedikit orangtua yang mengeluh anaknya memiliki kesulitan saat makan. Padahal pada saat anak-anak, proses tumbuh kembang sedang terjadi, sehingga kecukupan nutrisi sangat diperlukan.
Lalu, apa penyebabnya sehingga anak menjadi susah makan? Disampaikan dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Grand Family PIK, Irene Melinda, masalah anak susah makan bisa jadi dipicu pada pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) yang keliru. Periode MPASI sendiri merupakan periode di mana anak mengenal makanan untuk pertama kali.
"Penerapan pola makan yang tepat harus dimulai saat MPASI. Sehingga kalau MPASI-nya nggak sesuai aturan, maka akan berdampak ke depannya," ujar Irene, saat membawakan talkshow pada acara Indonesia Maternity, Baby & Kids Expo (IMBEX) 2016 di Jakarta, Sabtu (26/11/2016).
Aturan dalam pemberian MPASI, tambah Irene, meliputi keteraturan jadwal, porsi dan menu. Untuk bayi berusia 6-8 bulan bisa diberikan MPASI 2-3 kali sehari, dengan porsi setengah mangkok MPASI. Sedangkan bayi berusia 9-12 bulan bisa diberi MPASI lebih sering, yakni 3-4 kali sehari dengan porsi 3/4 mangkok MPASI.
"Baru ketika masuk usia di atas 1 tahun, porsinya bisa satu mangkok penuh. Menunya juga bisa mulai diperkenalkan menu makanan keluarga," tambah dia.
Namun jika anak sudah terlanjur mengalami masalah susah makan, dr Irene menganjurkan agar para orangtua berkonsultasi ke dokter spesialis anak atau psikolog untuk mengembalikan pola makan anak yang normal.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental