Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kini merawat 1.641 warga yang sakit di rumahnya masing-masing. Kebijakan ini diberlakukan semenjak program "Jemput Bola Rawat Warga" itu dimulai pada Januari 2017.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, dalam program tersebut, tenaga medis datang ke rumah warga yang sakit, terutama dari golongan kurang mampu. Jadi warga tidak perlu datang ke Puskesmas atau rumah sakit, karena petugas kesehatan yang datang ke rumah warga.
”Tentu yang dirawat adalah warga yang penyakitnya memang bisa dirawat jalan. Kalau yang harus rawat inap, ya dirawat inap,” kata Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (14/7/2017).
Menurut Anas, upaya jemput bola pasien ini adalah pemenuhan hak dasar warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selama ini, masih ada warga miskin yang belum mendapat informasi mengenai layanan kesehatan.
"Meski berobat dengan BPJS atau fasilitasi jaminan kesehatan daerah tidak berbayar, warga miskin dan lansia terkadang kesulitan karena mengeluarkan biaya transportasi. Maka petugas yang harus jemput bola," jelas Anas.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono menambahkan, program ini melibatkan 2.700 tenaga kesehatan di 45 Puskesmas yang menjangkau 25 kecamatan, 189 desa, dan 25 kelurahan. Periode Januari-Juli 2017, program ini merawat 1.641 warga yang sakit di rumahnya.
”Sesuai instruksi Bupati Anas, program ini juga menjadi indikator kinerja aparat kesehatan. Evaluasi kinerja saya, kepala rumah sakit, kepala puskesmas, ditentukan antara lain dari respons penanganan warga miskin sakit. Jika tidak responsif, jadi catatan yang memengaruhi promosi bagi aparat bidang kesehatan,” papar dr Rio, sapaan akrabnya.
Anas pun ikut mengecek layanan jemput bola ini dengan mengunjungi sejumlah warga yang sakit. Salah satunya adalah Rita Wijayanti (55), warga Kelurahan Pengantigan, yang memiliki penyakit gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah. Puskesmas setempat secara rutin mengunjungi dan merawat Rita di rumahnya. Rita pun diantar untuk cuci darah.
Baca Juga: Survey SSC, Elektabilitas Azwar Anas Sebagai Cawagub Tertinggi
“Ibu sudah ditangani puskesmas ya, sudah rutin kan Bu. Kalau ada keluhan atau kendala, jangan sungkan bilang ke petugasnya,” kata Anas saat menemui Rita.
Anas memaparkan, sasaran jemput bola ini berasal dari basis data Pemkab Banyuwangi, laporan warga di media sosial, dan pendataan desa. Dia meminta penguatan koordinasi mulai RT/RW, desa, hinga Dinas Kesehatan, mengingat data kesehatan bersifat dinamis.
"Misalnya Bapak A yang termasuk miskin ini sehat, tapi sebulan kemudian sakit, itu harus dipantau. Kuncinya di koordinasi, kepedulian mulai dari RT/RW. Toh biaya kesehatan sudah disediakan, ada penerima bantuan iuran APBN, ada dana jaminan kesehatan dari APBD. Begitu tahu ada yang sakit, lapor dan pasti ditangani," papar Anas.
Tag
Berita Terkait
-
Survey SSC, Elektabilitas Azwar Anas Sebagai Cawagub Tertinggi
-
Mengenal Tradisi Lebaran "Barong Ider Bumi" dari Banyuwangi
-
Dapur Umum Banyuwangi, Sedia Makanan Gratis untuk Pemudik
-
Bupati Anas Buka Pendaftaran Online Beasiswa Banyuwangi Cerdas
-
Poltracking Sebut Bupati Banyuwangi Jadi Cawagub Terfavorit
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?