Suara.com - Penelitian terus mengungkapkan dampak negatif dari stres pada kesehatan manusia. Kini, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, sedikit stres mungkin baik bagi manusia.
Penelitian dari Universitas Nortwestern mengungkapkan, stres bisa meningkatkan ketahanan, melindungi sel-sel yang menua, serta menunda risiko penyakit tertentu.
Studi sebelumnya sering mengaitkan stres dengan tekanan mental terhadap beberapa penyakit seperti jantung, stroke, hipertensi.
Temuan ini akan membantu peneliti memahami mekanisme molekuler yang mendorong penuaan dan berisiko terhadap penyakit degeneratif terkait usia.
"Temuan kami menawarkan strategi untuk melihat penuaan pada manusia dan bagaimana kita mencegah atau menstabilkan terhadap penurunan sel seiring bertambahnya usia," kata Richard I. Morimoto, Profesor di Universitas Northwestern.
"Tujuan kami tidak mencoba menemukan cara untuk membuat orang hidup lebih lama tapi lebih untuk meningkatkan kesehatan pada tingkat seluler dan molekuler, sehingga rentang kesehatan seseorang sesuai dengan umur mereka," sambung Morimoto.
Untuk penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Report, tim tersebut menyaring cacing gelang transparan C. elegans 'sekitar 22 ribu gen.
Para periset menemukan, sinyal dari mitokondria yang mengalami stres ringan-sumber energi seluler, dapat mencegah kegagalan mesin kontrol kualitas protein (proteostasis) yang hadir seiring bertambahnya usia.
Hal ini, pada gilirannya, menekan akumulasi protein yang rusak yang dapat terjadi pada penyakit degeneratif, seperti penyakit Alzheimer, Huntington dan Parkinson dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Baca Juga: Didera Stres Jelang Menikah, Wajah Perempuan Ini Berubah Warna
"Orang-orang selalu tahu bahwa stres mitokondria berkepanjangan dapat merusak, namun kami menemukan bahwa ketika Anda hanya menekankan mitokondria, sinyal stres mitokondria sebenarnya ditafsirkan oleh sel dan hewan sebagai strategi bertahan," kata Morimoto.
"Itu membuat hewan benar-benar tahan dengan stres dan menggandakan umur mereka. Ini seperti sihir," lanjutnya.
C.elegans memiliki lingkungan biokimia dan sifat seluler yang serupa dengan manusia. Temuan dalam cacing gelembung transparan ini juga mungkin bisa berimplikasi pada manusia dan kualitas hidup nantinya. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara