Suara.com - Menurut penelitian yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention, anak yang alergi terhadap susu sapi berisiko memiliki tubuh yang pendek dan bobot badan ringan.
"Defisit pertumbuhan ini menonjol pada rentang usia 5 sampai 8 tahun dan rentang usia 9 sampai 12 tahun," kata penulis utama penelitian, Karen A. Robbins, seorang ahli alergi dan imunologi anak-anak di Amerika Serikat.
Secara khusus, alergi terhadap susu sapi, dapat membatasi beragam pilihan makanan untuk anak-anak. Padahal masa tersebut adalah waktu bagi anak untuk mengalami serangkaian lonjakan pertumbuhan fisik.
Untuk studi yang dipresentasikan dalam Konferensi American Academy of Allergy, Asthma and Immunology/World Allergy Organisation di Orlando, tim peneliti mengatakan bahwa mereka telah melakukan tinjauan grafik longitudinal pada 191 anak.
Peneliti kemudian mencatat berat badan, tinggi badan, kondisi co-morbid seperti asma, eksim, alergi musiman, dan penggunaan kortikosteroid inhalasi.
"Kami belajar dari penelitian kami sebelumnya bahwa ada risiko defisit pada tinggi dan berat di antara anak-anak dengan alergi makanan, dan anak-anak yang alergi terhadap susu sapi," kata Robbins lagi.
Nantinya, penelitian di masa depan diharapkan dapat menyelidiki apakah anak-anak remaja yang alergi susu sapi juga mengalami hambatan tumbuh kembang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis