Suara.com - Kuning telur selama ini disebut-sebut dapat memicu kolesterol. Itu sebabnya bagian telur ini sering diabaikan, karena efek negatifnya bagi kesehatan.
Pada 1973, American Heart Association mengingatkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi telur demi melindungi diri dari penyakit jantung. Namun yang menjadi pertanyaan, benarkah telur dapat memengaruhi kesehatan jantung, karena dinilai tinggi kolesterol?
Seperti dilansir Times of India, kuning telur kaya akan vitamin A, D, E, B12 dan K, dan mineral seperti folat, besi dan riboflavin. Sebutir telur memiliki sekitar 185 mg kolesterol yang semuanya berada dalam kuning telur.
Namun para peneliti memastikan bahwa kolesterol dalam makanan bukanlah satu-satunya penyebab penyakit jantung. Menurut peneliti, lemak trans yang terkandung dalam minyak goreng lebih berbahaya bagi jantung, dibandingkan kolesterol pada kuning telur.
Di sisi lain, tubuh memang membutuhkan kolesterol dalam jumlah tertentu. Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Connecticut menemukan bahwa lemak dalam kuning telur membantu mengurangi kadar LDL atau kolesterol jahat.
Studi lainnya yang dilakukan Harvard School of Public Health menemukan bahwa orang yang mengonsumsi tujuh telur per minggu tidak mengalami peningkatan risiko penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi kurang dari porsi tersebut.
Telur sendiri sering disebut-sebut sebagai lauk yang kaya akan nutrisi. Sebutir telur yang terdiri dari putih dan kuning telur mengandung vitamin B, asam lemak omega 3, B6, B12, folat dan kolin, yang semuanya bermanfaat dalam melindungi jantung.
L-arginine, asam amino yang ditemukan dalam telur, dibutuhkan untuk pelepasan dan pertumbuhan beberapa hormon. Ketika Anda hanya makan putih telur, maka Anda akan kehilangan separuh protein yang ada dalam telur dan banyak nutrisi penting lainnya.
Untuk mengurangi efek negatif kolesterol dalam kuning telur, Anda juga harus memperhatikan cara penyajiannya. Menggoreng telur dengan mentega maupun minyak goreng bisa menambah kadar kolesterol yang masuk ke tubuh Anda. Gunakan minyak zaitun sebagai gantinya.
Baca Juga: Jaga TPS Pilkada Jabar, Hansip Engkin Meninggal Dunia
Menurut American Heart Association, asupan kolesterol harian yang direkomendasikan untuk orang dengan kadar LDL normal adalah 300 mg. Jadi, jika kadar kolesterol tinggi maka Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda memutuskan untuk memasukkan kuning telur dalam diet Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia