Suara.com - Perempuan yang bekerja ditengarai lebih berisiko mengalami masalah kesehatan. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko ini, seperti lingkungan kerja yang penuh tekanan, tugas pekerjaan yang sulit, hingga jam kerja yang panjang. Bagi perempuan bekerja, ini daftar lima gangguan kesehatan.
Beberapa kondisi bagi perempuan bekerja, ini daftar lima gangguan kesehatan, dilansir Genius Beauty. Bahwa kondisi dan iklim kantor bisa mendorong atau memicu kondisi kesehatan yang sebelumnya tidak muncul ke permukaan.
1. Gangguan kecemasan
Perempuan yang bekerja di lingkungan kantor yang penuh tekanan sering menderita kecemasan. Tidak ada keraguan bahwa stres bisa menyebabkan kecemasan dan bahkan serangan panik.
Satu-satunya solusi adalah menemukan pekerjaan lain. Namun, ini lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, karena seringkali perempuan juga sulit untuk menemukan pekerjaan baru karena beberapa alasan. Apalagi, jika keterampilan mereka terkait dengan industri tertentu, maka perempuan akan merasa lebih sulit mencari pekerjaan lain.
Daripada membiarkan stres dari pekerjaan yang mengendalikan hidup Anda, mendaftarlah di kelas yoga dan belajar cara bermeditasi. Jika tidak mengelola stres, Anda akan menghadapi risiko komplikasi kesehatan yang lebih serius, seperti serangan jantung.
Pelecehan seksual di tempat kerja, juga masalah yang sangat umum bagi perempuan bekerja, bisa menimbulkan masalah kecemasan serius.
2. Kurang gizi
Perempuan yang bekerja juga berisiko kekurangan gizi. Faktor penyebab paling umum adalah diet yang tidak sehat. Jika Anda bekerja berjam-jam atau terpaksa melewatkan makan siang dan istirahat, mungkin akan kekurangan gizi. Solusinya, Anda harus istirahat untuk santap siang dengan asupan makanan sehat. Pastikan diet Anda termasuk makanan tinggi protein, vitamin, dan nutrisi.
Baca Juga: Luhut Ungkap Cerita saat Anies Baswedan Jadi Timses Jokowi
Menurut Yayasan Penelitian Kanker Payudara, pada 2012 sekitar 1,7 juta kasus baru kanker payudara dilaporkan di seluruh dunia. Bentuk kanker yang agresif ini meminta nyawa ribuan perempuan yang bekerja dan ibu rumah tangga setiap tahun.
Penyebab kanker payudara masih belum diketahui, tetapi ada berbagai faktor yang dapat membuat perempuan berisiko.
Perempuan yang bekerja di lingkungan penuh tekanan berada pada risiko yang lebih tinggi terkena kanker payudara daripada perempuan yang tinggal di rumah menjadi seorang ibu dan istri.
Beberapa ahli medis percaya bahwa stres adalah faktor penyebab kanker, terutama kanker payudara. Meskipun tidak ada fakta ilmiah untuk mendukung keyakinan ini, stres bisa berdampak negatif pada sistem kekebalan.
Ketika sistem kekebalan tidak berfungsi dengan baik, respon inflamasi menurun secara signifikan. Ketika ini terjadi, sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan radikal bebas yang diketahui menyebabkan kanker.
Stres telah terbukti meningkatkan tingkat tekanan darah dan detak jantung. Perempuan yang bekerja dan mengalami stres kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah jantung.
Di Amerika, lebih banyak orang meninggal karena penyakit jantung daripada penyakit lainnya. Stres juga meningkatkan hormon-hormon dan produksi adrenalin. Para ilmuwan juga telah menghubungkan stres dengan perubahan dalam proses koagulasi, yang dapat menyebabkan serangan jantung.
5. Insomnia
Ketika Anda terkena stres, ada kemungkinan akan menderita insomnia. Insomnia kronis tidak hanya akan mengurangi kinerja Anda di tempat kerja tetapi menempatkan Anda pada risiko kecelakaan.
Bagi perempuan bekerja, ini daftar lima gangguan kesehatan, semoga bisa menjadi wacana agar diminimalkan dan tidak terjadi pada Anda.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional