Suara.com - Kaum ibu utamanya yang baru pertama dikaruniai anak harus tahu langkah awal apa yang harus dilakukan agar lancar menyusui.
Ini sangat penting untuk diperhatikan mengingat setiap ibu ingin memberikan hal terbaik bagi buah hatinya, termasuk dalam menyusui. Apalagi, memberikan Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu hal yang wajib dijalankan, bagi Ibu yang mampu menjalankannya dan merupakan hak bayi untuk mendapatkannya.
Sayangnya, menurut dr. Elizabeth Yohmi SpA, Ketua SATGAS ASI Indonesia, saat hari pertama bayi dilahirkan, niat dan rencana untuk menyusui bayi, terkadang berbeda dari apa yang dibayangkan oleh sang ibu. Hal ini bisa membuat ibu merasa kecewa, stres bahkan frustasi.
"Ibu mengira bahwa hari pertama bayinya langsung bisa menyusu, Asi langsung keluar, anak bisa tidur dan menyusu sesuai yang kita mau. Ternyata itu nggak ada. Kenyataannya seringkali berubah 180 derajat dari yang dikhayalkan oleh si ibu," jelasnya di acara kampanye #gembiramenyusui bersama Mothercare Indonesia di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Agar semua berjalan lancar, lanjut Yohmi, menyusui harus disertai dengan persiapan yang matang. Ia juga mengatakan bahwa menyusui harus memiliki niat sejak awal ibu mengandung.
"Menyusui adalah kegiatan yang lelah, tapi kalau ibu sudah memiliki niat tersebut, pasti akan melakukannya dengan sukarela dan suka cita," tuturnya.
Setelah memiliki niat, sambung Yohmi, ibu pasti akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang berbagai hal tentang menyusui, serta mencari fasilitas kesehatan yang mendukung yang sesuai dengan yang ibu mau.
"Mulai dari dokter obgyn, rumah sakitnya, tenaga kesehatan lain, seperti perawat dan bidan. Karena setelah melahirkan, tiga hari pertama ibu kebanyakan akan bertemu dengan mereka, jadi carilah yang bisa memberikan ibu support, harus ramah juga, cari yang bisa memfasilitasi itu," jelasnya.
Tak hanya itu, kata Yohmi, ibu sebaiknya tak hanya mencari dokter kandungan yang bagus, tapi juga dokter anak yang bisa sepaham memenuhi keinginan ibu yang bisa menyusui.
Baca Juga: Arka Creative Studio Hadirkan Inovasi Lewat Experience Menu Map
Selain dari segi tenaga dan fasilitas kesehatan, dukungan lain dari keluarga terdekat, seperti suami, orangtua dan mertua juga merupakan hal yang penting. Karena kebanyakan, menurut dia, kegagalan menyusui disebabkan tidak adanya dukungan dari lingkungan terdekat ibu.
Jika semuanya dipersiapkan dengan baik, kata Yohmi, diharapkan ibu bisa lancar menyusui.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara