Suara.com - Joan yang sebentar lagi akan menjalani amputasi kaki rupanya tak ingin merelakan kakinya begitu saja. Wanita 55 Tahun asal Manchester itu menderita penyakit arteri parifer atau penyempitan pembuluh darah arteri di kaki.
Kondisi itu membuat kakinya harus diamputasi. Namun, alih-alih membiarkan kakinya dibuang sebagai limbah medis, dia justru ingin membuat tas dari kulit kakinya.
HiMedik melansir dari Metro, Selasa (19/2/2019), Joan kini sedang mencari perancang tas yang mau membuat mimpinya menjadi kenyataan. Dia menyampaikan permintaannya ke Sewport.com dan berharap bisa menghubungkannya ke perancang yang bersedia membuat tas dari kulit manusia.
Anggaran yang disiapkan Joan adalah 3.000 poundsterling atau sekitar Rp55 juta untuk membuat tas berukuran sedang dengan tali pendek.
"Saya tahu ini agak aneh dan menjijikan, dan beberapa orang mungkin berpikir saya gila, tetapi ini adalah kaki saya dan saya tidak dapat membayangkan itu membusuk di suatu tempat. Ini bagian dari diriku dan aku ingin menyimpannya," tulisnya.
Para ahli di Sewport.com pun sangat ingin membantu Joan dan menemukan perancang tas yang cocok dengannya.
"Terungkap dia (Joan, -red) menghubungi kami setelah melihat permintaan dari wanita yang ingin membuat gaun dari rambut ibunya, dan terinpirasi melakukan hal serupa.
Sebelum Anda mengatakan, 'ew kotor!' Kami Telah berbicara dengan wanita itu. Alasannnya di balik itu sebenarnya dapat dimengerti dan sangat pribadi.
Joan tidak tahan dengan gagasan limbah medis, tentang bagian tubuh manusia yang secara tidak sengaja dibuang. Dia akan melakukan segala daya untuk menghentikan hal itu terjadi pada kakinya," komentar Ahli Sewport.com.
Baca Juga: Seram, Kornea Mata Berlubang Gara-Gara Layar Smartphone Terlalu Terang
Lebih lanjut Joan mengatakan, meski ia tak tahu apakah ini masuk akal, tetapi menggunakan kulit manusia untuk pakaian atau aksesori sama halnya dengan menggunakan kulit binatang.
"Tentunya ada seseorang di luar sana yang dapat menerapkan metode yang sama," pungkasnya. (HiMedik.com)
Berita Terkait
-
Diabetes Pengaruhi Kesehatan Reproduksi? Ini Kata Dokter
-
Awalnya Dikira Flu oleh Dokter, Wanita Ini Ternyata Idap Penyakit Berbahaya
-
Mengerikan, Wabah Rusa Zombie Makin Meluas
-
Air Kencing Baik untuk Terapi Kesehatan, Mitos atau Fakta?
-
Tampak Mirip, Begini Cara Membedakan Serangan Panik dan Serangan Jantung
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan