Suara.com - Sarapan pagi sebelum melakukan aktivitas adalah hal yang penting dan tidak boleh diabaikan. Selain itu, ternyata sarapan juga berpengaruh terhadap berat badan manusia.
Bagi seseorang yang sedang menjalankan diet tidak perlu meninggalkan sarapan karena takut gemuk, tetapi cukup pastikan menu sarapan di pagi hari itu tidak membuat berat badan semakin naik.
Sebab, salah memilih menu sarapan di pagi hari sering kali menjadi penyebab seseorang gagal diet atau berat badan tak kunjung berkurang.
HiMedik dari Reader's Digest, para ahli merekomendasikan baiknya seseorang mendapat protein, serat, lemak, karbohidrat dan anti-inflamasi dari menu sarapan yang di pilih setiap harinya. Kandungan tersebut membantu agar seseorang tidak merasa lapar pada jam 10 pagi, terutama bagi yang sedang menjalankan diet.
Stacy Goldberg, Ahli Gizi di Savofull pun menyarankan seseorang yang sedang diet untuk mengonsumsi 2 telur setiap paginya sebagai menu diet mereka. Sebab, telur termasuk makanan kaya omega 3 yang penting bagi tubuh dan bisa membantu memaksimalkan program diet.
Ia juga mengingatkan seseorang harus memakan kuning telurnya karena di situlah terkandung manfaat yang penting dan diperlukan tubuh, seperti vitamin D dan biotin.
Selain itu, protein yang terkandung dalam kuning telur juga cepat membuat seseorang merasa kenyang dalam waktu lama. Sehingga dipastikan ia tidak akan merasa lapar hingga waktu makan siang berikutnya tiba.
Hal terpenting, seseorang tidak akan tergoda untuk mengonsumsi cemilan manis atau apapun di sekitarnya yang menyebabkan diet gagal.
Cara mengonsumsi telur sebagai sarapan diet pun bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan. Seseorang bisa mengonsumsi dua telur itu dengan roti gandum atau campuran sayuran lain yang kaya vitamin.
Baca Juga: Anak Sering Tak Mau Sarapan, Ini Tips dari Dokter Gizi
Karena, kombinasi serat, karbohidrat dan anti-oksidan dalam sarapan pagi ini cukup memenuhi kebutuhan nutrisi manusia dan tidak membuat berat badan bertambah. Sehingga seseorang tak perlu khawatir lagi lingkar pinggangnnya akan bertambah jika sarapan pagi. (HiMedik.com/Shevinna Putti Anggraeni)
Berita Terkait
-
Kaya Protein, Ikan Teri Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
-
Turun Berat Badan dengan Diet Dash yang Juga Sehat, Coba Yuk
-
Yang Ingin Berat Badan Cepat Turun, Lakukan 9 Hal Ini Setiap Hari
-
Waspada! Makan 3 Telur per Minggu Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Enak dan Menyehatkan, Alpukat Juga Efektif Turunkan Berat Badan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke