Suara.com - Benarkah Polusi Udara saat Memasak Bisa Tingkatkan Risiko Alami Hipertensi?
Polusi memang memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Yang terbaru, penelitian menyebut bahwa perempuan yang sering terpapar tingkat polusi, lebih tinggi berisiko menderita hipertensi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiology ini mempelajari 5.531 orang dewasa dari 28 desa pinggiran dekat kota Hyderabad.
"Perempuan menghabiskan sebagian besar waktunya di area rumah tangga mereka di wilayah studi ini, 83 persen dari waktu harian mereka dibandingkan dengan 57 persen lelaki. Ini dapat menjelaskan mengapa kita mengamati hubungan yang lebih kuat pada perempuan daripada pada laki-laki " kata penulis penelitian Ariadna Curto dari Institut Barcelona untuk Kesehatan Global (ISGlobal), Spanyol.
Untuk penelitian ini, tim peneliti mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik partisipan dan memperkirakan paparan residensial tahunan mereka terhadap partikel halus (PM2.5) dan karbon hitam.
Para peserta juga menjawab survei untuk menentukan status sosial-ekonomi, gaya hidup dan karakteristik rumah tangga, termasuk jenis bahan bakar memasak yang umumnya mereka gunakan (biomassa atau bersih).
Khususnya, semua peserta terpapar pada tingkat partikel halus di atas batas 10 μg / m³ yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Paparan rata-rata untuk PM2.5 dalam penelitian ini adalah 33 μg / m3.
Berdasarkan pengukuran tekanan darah, hampir setengah dari peserta (46 persen) diidentifikasi mengalami hipertensi, di mana hipertensi rata-rata peserta tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan 1μg / m3 dalam paparan PM2.5 dikaitkan dengan peningkatan 4 persen dalam prevalensi hipertensi pada perempuan, serta tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih tinggi masing-masing peningkatan terjadi 1,4 mmHg dan 0,87 mmHg. Pada lelaki, hubungan yang diamati lebih lemah.
Baca Juga: Pemprov DKI Bantah Polusi Udara Jakarta Sudah Berbahaya
Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap bahan partikulat dikaitkan dengan prevalensi hipertensi yang lebih tinggi, terlepas dari jenis bahan bakar yang digunakan untuk memasak.
"Mengingat kurangnya hubungan kita dengan karbon hitam, penting untuk diingat bahwa ini adalah daerah pinggiran kota, di mana sumber dan susunan kimiawi dari polusi udara berbeda dengan daerah perkotaan yang sebagian besar didominasi oleh sumber lalu lintas," kata Curto.
"Mekanisme polusi udara dapat berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi termasuk peradangan dan stres oksidatif, yang dapat menyebabkan perubahan fungsi arteri", kata koordinator studi Cathryn Tonne.
Sehingga studi ini menunjukkan polusi udara saat memasak bisa tingkatkan risiko alami hipertensi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat