Suara.com - Susilo Bambang Yudhoyono mengaku tahun ini adalah tahun terberat bagi dirinya dan keluarga.
Dalam waktu yang berdekatan SBY harus kehilangan dua orang yang sangat dicintainya, yaitu sang sitri Ani Yudhoyono serta ibunya Siti Habibah.
"Tahun ini adalah tahun yang sangat berat bagi kami, saya dan keluarga," kata SBY dalam sambutannya Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/8/2019).
Saat prosesi pemakaman, SBY tidak dapat membendung tangisnya. Raut wajahnya sedih dan matanya terlihat sembab.
Presiden keenam RI ini juga meminta maaf kepada para tamu atas nama sang ibunda.
"Maafin almarhum ya," ujar SBY.
Kesedihan memang respon alami saat kehilangan seseorang yang penting. Orang tersebut mungkin merasakan berbagai emosi, seperti kesedihan serta kesepian.
Tapi, perasaan dapat terjadi secara bertahap saat orang tersebut mulai berdamai dengan rasa kehilangannya.
Melansir WebMD, berikut tahap kesedihan yang telah diidentifikasi pakar:
Baca Juga: Suasana Haru Iringi Prosesi Pemakaman Ibunda SBY
- Penyangkalan: Ini adalah reaksi wajar saat pertama kali mendapat kabar tidak menyenangkan.
Orang tersebut mungkin merasa terkejut atau mati rasa.
Ini adalah cara sementara untuk menghadapi aliran emosi yang luar biasa yang disebut mekanisme pertahanan.
- Kemarahan: Ketika kenyataan mulai terjadi, orang akan dihadapkan dengan rasa sakit karena kehilangan. Orang tersebut mungkin merasa frustasi dan tidak berdaya.
Perasaan ini kemudian berubah menjadi kemarahan. Biasanya, orang akan melampiaskannya kepada orang lain atau kehidupan secara umum.
- Depresi: Kesedihan muncul saat orang tersebut mulai memahami kehilangan dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
Berita Terkait
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
-
Syukuran HUT ke-24 Partai, Demokrat DKI Kenang Era SBY: Kekuasaan Bukan Pentas Akrobat!
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?
-
Kode Halus SBY untuk Prabowo di Pameran Seni: Rangkul Seniman Demi Redam Amarah Massa?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas