Suara.com - Kampanye berjudul aksi 40 detik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah meramaikan Hari Pencegahan Bunuh Diri yang jatuh hari ini, Selasa (10/9/2019).
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, kampanye itu guna mengajak semua orang di seluruh dunia lebih peduli dengan meningkatkan kasus bunuh diri.
Hasrat bunuh diri bisa juga terjadi sejak anak-anak kecil dan remaja. Motif orang bunuh diri pun beragam, mulai gangguan depresi hingga stres berat yang tak terkontrol.
Karena itu, sadar kesehatan mental sejak dini sangat penting diperhatikan di tengah maraknya kasus bunuh diri. Sebab, kondisi kesehatan mental salah satu yang memengaruhi orang untuk bunuh diri.
Melansir dari Mental Health, kesehatan mental ini mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Semua hal itu memengaruhi cara berpikir, perasaan, dan tindakan kita sehari-hari.
Kesadaran kesehatan mental sejak dini sangat penting untuk membantu seseorang ketika mengalami stres. Harapannya orang lebih bisa mengontrol stres, hubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan.
Selain itu, kondisi mental yang sehat juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah maupun pola pengasuhan.
Nah, ada beberapa cara meningkatkan kesehatan mental Anda setiap harinya. Mulailah dari hal kecil seperti olahraga, konsumsi makanan sehat yang seimbang, istirahat cukup, dan tidur malam yang baik.
Anda juga perlu mengetahui beberapa faktor yang bisa memengaruhi masalah kesehatan mental. Pertama, faktor biologis yang mencakup gen atau kimia otak.
Baca Juga: Hingga September 2019, Terjadi 24 Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul
Pengalaman hidup, seperti trauma atau pelecehan, juga perlu mendapat perhatian. Selain itu, perhatikan juga faktor riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar