Suara.com - Tumbuh gigi adalah salah satu fase tumbuh kembang yang dilewati setiap bayi. Tapi masalahnya, fase tumbuh gigi kerap membuat orangtua cemas, karena seringkali dibarengi dengan beberapa keluhan seperti anak demam, rewel, dan tampak kesakitan.
Solusinya, banyak orang tua memberi teether, waslap dingin, ataupun teething gel untuk bayi mereka. Tujuannya, untuk mnegurangi rasa sakit pada gusi akibat tumbuh gigi.
Memberi teething gel memang cukup jarang dilakukan di kalangan ibu-ibu Indonesia. Tapi, jangan sembarang memberi teething gel. Dilansir dari Independent, dokter gigi dan para peneliti mengingatkan bahwa teething gel yang beredar di pasaran bisa saja menggunakan bahan-bahan yang berpotensi bahaya buat bayi.
Sebuah studi baru terhadap 14 teething gel, termasuk merek Anbesol, Dentinox, Calgel, Bonjela Junior dan Boots, menemukan bahwa dua di antaranya mengandung sukrosa (gula meja), enam mengandung alkohol, dan enam mengandung anestesi yang digunakan untuk mematikan jaringan yang disebut lidocaine.
Nigel Monaghan, ketua peneliti dari Public Health Wales (PHW), mengatakan ada sedikit bukti bahwa produk ini sebenarnya efektif dalam mengurangi rasa sakit pada gusi akibat tumbuh gigi.
British Dental Association (BDA) telah menyetujui dan sekarang mendesak para orangtua untuk mewaspadai bahan-bahan tersebut dalam produk teething gel, termasuk teething powder (pereda nyeri gusi berbentuk bubuk).
"Orangtua yang membeli teething powder untuk menyelamatkan bayi dari kesakitan tidak selalu menyadari bahwa mereka menawarkan gula, alkohol, atau lidocaine untuk anak-anak mereka," kata ketua BDA, Mick Armstrong.
Armstrong menambahkan bahwa konsumen seakan berada di atas 'ladang ranjau', karena bahan-bahan yang berpotensi berbahaya tersebut. Pihaknya menuntut agar produk tersebut mengubah cara mereka memasarkan produknya, dilengkapi dengan panduan yang jelas bagi orangtua mengenai risikonya.
"Jika si kecil menderita gusi ngilu saat tumbuh gigi, maka yang Anda butuhkan hanyalah teether (gigitan bayi) dingin dari lemari es," kata Armstrong.
Baca Juga: Jangan Asal Potong Rambut Bayi Baru Lahir, Ibu Perlu Tahu Hal Ini!
BDA menambahkan bahwa produk yang mengandung gula meningkatkan risiko kerusakan gigi, sementara paparan alkohol dapat menyebabkan bayi kurang tidur, dan lidocaine berpotensi berbahaya dalam dosis tinggi.
Studi ini muncul setelah Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Kesehatan Amerika Serikat (AS) mengumumkan Desember lalu bahwa teething gel yang mengandung lidocaine tidak akan lagi dijual di supermarket dan toko-toko lainnya, dan hanya akan tersedia di apotek.
Regulator obat-obatan melakukan peninjauan dan menemukan produk dengan lidocaine dikaitkan dengan risiko bahaya meski sangat kecil, dan menyarankan bahwa hanya sedikit bukti yang menyatakan ini bermanfaat untuk mengurangi nyeri gusi pada bayi saat mereka tumbuh gigi.
Sebaliknya, ia menyarankan orangtua untuk memijat gusi bayi atau menggunakan teether untuk tumbuh gigi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda