Suara.com - Apa yang kamu pikirkan jika melihat orang berbicara sendiri di depan cermin? Sempat terlintas bahwa orang itu tidak waras alias gangguan jiwa. Padahal tidak melulu seperti itu, percaya atau tidak berbicara pada diri sendiri sangat baik untuk kesehatan mental.
Mengutip laman Times of India, Sabtu (23/11/2019), berbicara pada diri sendiri dengan suara lantang pada dasarnya merupakan perpanjangan pembicaraan batin kepada diri sendiri. Seperti halnya kita sedang mengutuk atau memotivasi diri sendiri untuk menyelesaikan tugas sulit.
Tahu nggak sih? Saat berbicara melalui pikiran akan membuat kita lebih fokus. Apalagi saat kita bisa mengekspresikan pikiran batin dengan suara yang keras. Fokus lebih terkendali karena perilaku, ingatan, dan rencana akan berjalan secara efisien.
Memastikan bukan tanda hilang waras, faktanya berbicara dengan diri sendiri akan mengobarkan semangat, dan memberikan afirmasi positif sehingga tujuan mudah tercapai.
Ini juga mengapa para atlet kita lihat sering berkata kepada diri sendiri seperti 'pasti bisa!', 'berjuang!', 'semangat!'. Kata-kata ini banyak terekam saat momen pertandingan berlangsung.
Ini juga bisa berlaku saat pekerjaan menumpuk, tapi di satu sisi energi semakin terkuras, berbicara dengan diri sendiri juga membantu. Seperti menyebutkan dengan lantang daftar pekerjaan, dan rasakan semua fokus dan perhatian hanya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Ada juga saat deadline sudah melanda di depan mata, keadaan akan sangat sulit untuk fokus dan menyelesaikan proyek tepat waktu. Coba deh, luangkan waktu untuk memuji diri sendiri dan berteriak.
Bicara dengan keras pada diri sendiri, maka rasakan pikiran akan sangat powerfull dan akan memberikan penghargaan atau reward jika kita bisa menyelesaikan tugas dengan deadline di depan mata.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 2 Oktober 2019: Aries Libra Lagi Down Butuh Motivasi Sehat
Berita Terkait
-
5 Berita Kesehatan Mental: Polusi dan Kurang Protein Bisa Picu Depresi
-
Studi: Polusi dan Pencemaran Udara Dapat Memicu Depresi
-
Masturbasi Ternyata Dapat Tingkatkan Kesehatan Mental, Ini 4 Manfaatnya!
-
Peneliti Ungkap Tes Mental Usia Dini Bisa Prediksi Risiko Demensia Masa Tua
-
Peduli Kesehatan Mental Remaja, PKBI Bali Teliti Permasalahan Generasi Muda
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis