Suara.com - Suka Makan Cabai Bisa Turunkan Risiko Kena Stroke dan Serangan Jantung
Makanan pedas memang sangat ampuh menambah nafsu makan. Meski sangat sedikit orang yang menyukai makanan yang banyak mengandung banyak cabai, karena salah-salah bisa memicu sakit perut hingga mulas.
Tapi, sebuah penelitian tentang cabai nampaknya akan membuatmu berpikir ulang tentang manfaat makanan pedas, karena menurut penelitian baru membuktikan mengonsumsi makanan pedas bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
Mengutip laman Metro, Rabu (18/12/2019) penelitian dilakukan kepada hampir 23.000 orang dan menemukan mereka yang secara teratur mengonsumi cabai, 61 persen lebih kecil berisiko meninggal karena stroke, dan 40 persen berisiko lebih kecil mengalami serangan jantung.
Secara teratur mengonsumsi cabai juga ditemukan mengurangi risiko kematian penyakit jantung iskemik hinga 44 persen. Hal ini diperkirakan karena cabai bisa berubah menjadi capsaicin, atau bahan kimia yang mengurangi peradangan.
"Fakta menariknya adalah perlindungan dari risiko kematian tidak bergantung pada jenis diet yang diikuti. Dengan kata lain, seseorang bisa mengikuti diet Mediterania yang sehat, dan orang lain tidak melakukannya, tapi bagi mereka semua cabai punya efek perlindungan yang sama," ujar peneliti utama Dr. Marialaura Bonaccio, Institute for Research, Rawat Inap dan Perawatan Kesehatan (IRCCS) Neuromed, Molise, Italia.
Subyek yang terdaftar pada penelitian yang disebut Moli-sani ini, ialah mereka yang memakan cabai setidaknya empat kali seminggu, yang jauh lebih kecil kemungkinanya untuk mati selama 8 tahun ke depan dibanding rekan-rekannya yang jarang menyentuh dan mengonsumsi cabai.
Penelitian ini bukanlah penelitian pertama tentang manfaat cabai untuk kesehatan. Pada studi sebelumnya telah menunjukkan cabai bisa melindungi dari kanker, diabetes, penghilang rasa sakit, hingga meningkatkan bakteri baik di usus, dan memerangi obesitas.
"Cabai adalah komponen dasar dari budaya makan kita. Ini terlihat saat kami melihat cabai tergantung di balkon rumah Italia, bahkan digambarkan dalam perhiasan," ujar Profesor Licia Lacoviello, Universitas Insubria, Varese.
Baca Juga: Kenali Heat Exhaustion, Bisa Menjadi Heat Stroke jika Tak Segera Ditangani
Lalu, selama berabad-abad cabai ini dikaitkan dengan pola konsumsi berdasarkan anekdot dan tradisi, bahkan cenderung pada pengaruh sihir. Nah, dengan adanya penelitian ini maka penting melihatnya jadi lebih serius, dengan bukti yang kuat dan kacamata ilmiah.
"Dan sekarang, seperti yang sudah diamati di Cina dan Amerika Serikat, kita tahu bahwa berbagai tanaman dari spesies capsicum, walau cara konsumsinya berbeda, tapi bisa mengarahkan pada perlindungan kesehatan," tutup Profesor Licia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!