Suara.com - Edukasi Gizi ke Masyarakat Kini Bisa Lewat Pendekatan Agama
Edukasi isu kesehatan dan gizi kepada masyarakat Indonesia tak hanya bisa mengandalkan petugas kesehatan saja. Kadang, pemuka agama seperti alim ulama dan serikat keagamaan lebih didengar pendapatnya dari pada para pekerja medis.
Itu juga yang coba dilakukan oleh kader PP Muslimat NU dan PP Aisyiyah yang melakukan edukasi konsumsi Susu Kental Manis atau SKM yang salah di masyarakat.
Menurut Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Chairunnisa, banyak masyarakat Indonesia yang menyalahgunakan SKM sebagai pengganti susu untuk anak. Padahal, SKM tidak memiliki kandungan gizi yang baik bagi anak dan tidak tepat dijadikan sebagai minuman susu. "Ini tinggi gula dan harusnya jadi topping, bukan minuman," kata Chairunnisa di Jakarta, Kamis, (26/12/2019).
Saat memberikan edukasi itu, Chairunnisa dan organisasi yang ia pimpin sengaja membawa pendekatan agama pada isu-isu kesehatan. "Menjaga kesehatan sebagai sebuah kewajiban dan (konsumsi) SKM dapat membuat kekurangan gizi pada bayi," tambahnya.
Salah satu hal yang ia lakukan adalah mengutif surat Albaqarah ayat 168 dalam kitab suci agama Islam, Alquran.
"Kami memakai surat Albaqarah. Kriteria toyyibah itu adalah gizinya selain halal juga baik. SKM ini kan kurang bagus tidak dipakai sesuai fungsinya. Harusnya tidak diberikan untuk anak kecil sebagai minuman, tapi topping," tambahnya.
Selain itu, Chairunnisa juga mengatakan bahwa agama Islam mengimbau penganutnya untuk tidak menciptakan generasi lemah. Pada kaitan ini, ia menghubungkan bagaimana SKM yang tidak diberikan sesuai fungsinya akan membuat anak mengalami kekurangan gizi.
Ke depan, pihaknya sudah membuat kesepakatan dengan pemerintah pusat seperti Kemenkes agar kader sayap organisasi NU tersebut dapat bekerja sama melakukan edukasi gizi kepada masyarakat dan menggandeng fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu Puskesmas.
Baca Juga: Studi Sebut Masih Ada Guru SD Tak Tahu Pedoman Gizi Seimbang
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global