Suara.com - Survei: 73 Persen Masyarakat Masih Anggap Kental Manis Sebagai Susu
Tidak banyak masyarakat Indonesia yang tahu cara bijak menggunakan produk Susu Kental Manis (SKM). Meski memiliki kata susu pada produknya, Badan POM mengatakan bahwa kandungan susu pada SKM sangat sedikit dan tidak bisa dijadikan sebagai pengganti susu.
Pada September hingga November 2019, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) berkerja sama dengan Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, melakukan survey konsumsi Susu Kental Manis dan Krimer Kental di wilayah Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara Manado.
Hasilnya, iklan produk pangan SKM di media massa khususnya televisi dianggap sangat memengaruhi keputusan orangtua terhadap pemberian asupan gizi untuk anak.
Tercatat sebanyak 37 persen responden beranggapan bahwa susu kental manis adalah susu, bukan topping, dan 73 persen responden lainnya mengetahui informasi susu kental manis sebagai susu dari iklan televisi.
"Betapa televisi menjadi konsumsi harian masyarakat yang berpengaruh terhadap pembentukan persepsi. Salah satu contohnya adalah susu kental manis, selama ini diiklankan sebagai susu, maka hingga hari ini masih ada masyarakat yang mengkonsumsi susu kental manis sebagai susu, meskipun BPOM telah melarang," kata Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat di Jakarta, Kamis, (26/12/2019).
Sementara itu Chairunnisa, Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah menyampaikan mengenai program Gerakan Aisyiyah sehat atau (GRASS).
Program tersebut bertujuan, meningkatkan pemahaman, kesadaran, kemauan dan kemampuan setiap individu dan kelompok masyarakat untuk hidup sehat dalam bingkai nilai-nilai agama Islam. Salah satu programnya adalah pencegahan stunting dan kesehatan ibu dan anak. Kesehatan keluarga harus dimulai dari ibu yang bijak memilih makanan.
"Ibu harus teredukasi tentang gizi agar tidak salah memberi asupan gizi, seperti susu kental manis yang seharusnya adalah topping makanan, jangan sampai diberikan sebagai minuman untuk anak-anak," tambah Chairunnisa.
Baca Juga: Aturan Baru Label Susu Kental Manis Lindungi Konsumen - Produsen
Ia melanjutkan, ibu harus mampu memilah dan memilih dengan baik produk pangan yang banyak diiklankan di media massa.
"Tugas kita adalah mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas sehingga bonus demografi dimasa mendatang tidak menjadi beban bagi bangsa kita," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah