Suara.com - Cek Fakta: Benarkah Jaga Tenggorokan Tetap Lembap Bisa Cegah Virus Corona?
Virus corona Wuhan sudah menginfeksi lebih dari 2.000 orang, dengan 80 di antaranya meninggal dunia. Selain China, virus corona baru atau 2019-nCoV ini juga terdeteksi di 14 negara lainnya.
Di Indonesia, beredar pesan broadcast yang menyebut virus corona bisa dicegah dengan rutin minum air putih dan menjaga tenggorokan tetap lembap. Benarkah demikian?
Berikut bunyi pesan broadcast tersebut:
Pemberitahuan Kementerian Kesehatan kepada publik bahwa virus Corona influenza kali ini serius. Metode pencegahannya adalah menjaga tenggorokan tetap lembab, jangan sampai tenggorokan Anda mengering. Dengan demikian jangan menahan dahaga Anda karena begitu membran di tenggorokan Anda kering, virus akan menyerang ke dalam tubuh Anda dalam waktu 10 menit. Minumlah 50-80 cc air hangat, 30-50 cc untuk anak-anak, sesuai umur.
Setiap kali Anda merasa tenggorokan Anda kering, jangan menunggu, simpan air di tangan.
Jangan minum banyak pada satu waktu karena itu tidak membantu, alih-alih terus menjaga kelembapan tenggorokan. Hingga akhir Maret, jangan pergi ke tempat-tempat ramai, memakai masker yang diperlukan terutama di kereta atau transportasi umum.
Hindari makanan yang di goreng atau pedas dan tambahkan vitamin C.
Gejala / deskripsi adalah :
1. Demam tinggi berulang-ulang.
2. Batuk lama setelah demam.
3. Anak-anak cenderung.
4. Orang dewasa biasanya merasa tidak nyaman, sakit kepala dan sebagian besar berhubungan dengan pernapasan.
5. Sangat menular.
Semoga bermanfaat.
Suara.com pun mengonfirmasi kebenaran kabar ini kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Anung Sugihantono, MKes, mengatakan pesan tersebut bukan dikeluarkan oleh Kemenkes.
Baca Juga: Menkes Tegaskan Tak Ada Penderita Virus Corona di Indonesia
"Tidak ada release dari Kemkes dengan narasi seperti itu," tegas Anung saat dihubungi, Senin (27/1/2020).
Sementara itu penelusuran Suara.com menemukan bahwa versi bahasa Inggris pesan ini sudah dinyatakan sebagai hoaks atau berita palsu oleh Kementerian Kesehatan Singapura. Laman Straitstimes menulis pesan ini menyebar seiring meningkatnya kasus influenza di negara tersebut pada bulan Desember dan Januari.
Dalam pernyataannya, Kemenkes Singapura menyebut menjaga tenggorokan tetap lembap bukan langkah mencegah influenza.
"Tidak ada hubungan tenggorokan kering dengan influenza," tulisnya.
Pun terkait dengan langkah pencegahan virus corona lainnya seperti jangan mengonsumsi makanan pedas dan menghindari tempat ramai hingga bulan Maret. Dalam pernyataannya kepada wartawan, Ikatan Dokter Indonesia memberikan tips untuk mencegah infeksi virus corona, antara lain:
- Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan pakai sabun atau sanitizer alkohol 70 persen
- Menutup mulut dan hidung dengan tisu kerikat bersin atau batuk
- Hindari kontak dengan orang yang sakit infeksi saluran napas
- Istirahat optimal dan memeriksakan diri ke layanan kesehatan jika sakit
Kesimpulan: Hoaks
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat