Suara.com - Orang dengan penyakit kronis, seperti jantung dan ginjal termasuk golongan yang paling berisiko terinfeksi virus corona Covid-19. Dalam hal ini, penderita endometriosis juga berisiko lebih tinggi terkena virus corona Covid-19.
Seperti yang Anda ketahui, endometriosis adalah kondisi yang memengaruhi 1 dari 10 wanita. Kondisi ini disebabkan ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim mulai tumbuh di bagian tubuh lain.
Tetapi dilansir oleh The Sun, 10 persen pasien atau sekitar 150 ribu wanita di Inggris, endometriosis bisa memengaruhi rongga dadanya. Kondisi ini dikenal sebagai thoracic endometriosis, yang artinya jaringan endometrium tumbuh di paru-paru atau diafragma.
Karena, virus corona Covid-19 adalah infeksi saluran pernapasan. Kondisi ini mungkin juga menempatkan orang dengan endometriosis berisiko tinggi terinfeksi virus.
Para ahli menemukan hal ini setelah seorang pasien endometriosis dari Bradfrod mengemukakan kekhawatirannya terhadap virus corona Covid-19 yang telah merenggut jutaan nyawa di dunia.
Keisha Meek, seseorang dengan endometrium telah melakukan operasi 11 kali untuk menghilangkan endometrium. Tujuannya, operasi ini bisa meringankan rasa sakit.
Tetapi, sekarang jaringan ini ditemukan di paru-parunya dan ia mulai ketakutan harus tinggal lebih lama lagi untuk menjalani perawatan medis di tengah pandemi.
"Kondisi ini benar-benar menakutkan karena saya juga menderita pneumonia sejak 5 tahun lalu dan belum sembuh. Saya menjadi ketakutan dengan kondisi ini bila terinfeksi virus corona Covid-19," ujarnya.
Dr Larisa Corda, seorang ginekolog yang sekarang merawat pasien virus corona Covid-19 di unit perawatan intensif London, mengatakan bahwa kasus endometriosis toraks tergolong cukup langka sehingga berisiko lebih tinggi terinfeksi virus.
Baca Juga: Hari Kartini, Waspadai Penyakit Jantung yang Ancam Banyak Perempuan
"Bagi 10 persen wanita yang memiliki endometriosis yang memengaruhi paru-parunya. Karena, virus ini memengaruhi pernapasan, maka mereka bisa berisiko tinggi terinfeksi dan mengalami komplikasi virus corona Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, Emma Cox, CEO Endometriosis UK juga mengatakan dalam hal risiko, tidak cukup hanya meneliti 10 persen wanita yang mungkin memiliki endometriosis di rongga dada.
Sehingga, Emma menduga risiko lebih tinggi terinfeksi virus corona Covid-19 tergantung pada letak endometriosis seseorang.
"Beberapa orang memilikinya di paru-paru dan ada pula yang di diafragma. Kami tidak ingin membuat semua orang dengan endometriosis khawatir. Tetapi, kami ingin memberi tahu bahwa mereka mungkin bisa terinfeksi," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!